Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kapal berkecepatan 40 knot disiagakan untuk pertolongan kedaruratan selama observasi 188 WNI ABK World Dream di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta.

“Apabila ada kedaruratan kita siapkan transportasi, entah itu laut maupun udara. Kalau cuaca kurang bagus kita harus menggunakan kapal,” kata Panglima TNI saat meninjau fasilitas observasi bersama Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Aji di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis.


Baca juga: Cegah penyebaran virus corona, Arab Saudi tangguhkan pelayanan umrah

Ia mengatakan kapal harus berkecepatan tinggi seperti KRI John Lie-358 yang digunakan untuk peninjauan ke Pulau Sebaru Kecil, yang memiliki kecepatan 40 knot untuk melakukan kegiatan pertolongan.

“Sesuai juga aturannya dari protokol kesehatan,” ujar dia.

Baca juga: Heboh, pasien COVID-19 melarikan diri dari Wuhan

TNI juga mendatangkan KRI dengan Landing Platform Dock (LPD) yang bisa membawa helikopter. “Sehingga dari heli bisa terbang ke Jakarta,” kata Panglima TNI.

Sebelumnya ia mengatakan memang ada hal-hal yang perlu diperhatikan terutama terkait transportasi karena pulau yang menjadi lokasi observasi 188 WNI ABK World Dream cukup jauh dari Jakarta, sehingga perlu disiapkan baik transportasi laut maupun transportasi udara apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mendukung kemungkinan kebutuhan terkait dengan logistik maupun obat-obatan.

Pulau itu, menurut dia, juga perlu diperkuat dengan alat komunikasi, perkuatan sinyal Base Transceiver Station (BTS) sehingga antara pulau dan “mainland” di Jakarta sana terhubung dengan baik, sewaktu-waktu bisa berkomunikasi.

“Mudah-mudahan menjelang Jumat, (28/2) siang (188 WNI ABK World Dream) sudah tiba di sini,” ujar dia.

Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Aji, berserta jajaran sejumlah Kementerian/Lembaga terkait meninjau kesiapan fasilitas observasi kesehatan untuk COVID-19.

Sebelumnya Ia mengatakan mess untuk tempat observasi 188 WNI ABK World Dream selama 14 hari sudah siap. Hanya fasilitas pendukung saja yang perlu disiapkan hingga Jumat pagi (28/2).
 

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020