Manajer Atalanta Gian Piero Gasperini ingin timnya bersikap percaya diri jelang menjamu Valencia dalam laga pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion San Siro, Milan, Italia, Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
Akan tetapi, pria yang bertanggung jawab penuh mengukir sejarah Atalanta di kancah Eropa itu mengingatkan agar timya tidak boleh terlalu larut dalam kepercayaan diri hingga menyentuh batas euforia yang membahayakan.
Pasalnya, Atalanta sempat dianggap "cukup beruntung" tak bertemu dengan tim-tim yang dianggap lebih top di babak 16 besar dan "hanya" melawan Valencia.
Baca juga: Atalanta di zona Liga Champions setelah pecundangi Fiorentina
"Tentu wajar untuk percaya diri, tetapi euforia berlebih juga berbahaya," kata Gasperini dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Rabu dini hari WIB.
"Valencia bisa mencuri kemenangan di kandang Ajax dan Chelsea. Kompetisi ini punya kesulitannya tersendiri, tentu kami bisa dianggap tak bertemu tim top, tapi hasil pertandingan Valencia tidak bisa dianggap angin lalu," ujarnya menambahkan.
Terlebih lagi, Gasperini harus dihadapkan pada persoalan internal berupa cedera yang membekap penyerang andalan mereka Duvan Zapata yang juga top skor mereka musim lalu, memaksa Atalanta mencari opsi lain musim ini.
Baca juga: Atalanta pesta tujuh gol tanpa balas ke gawang Torino
Bagi Gasperini hal itu bukanlah hambatan, tetapi justru dorongan agar ia dan timnya bisa mencari opsi alternatif yang dibutuhkan untuk menemukan gol-gol ke gawang lawan.
"Bersama Zapata, kami banyak meraih hasil bagus tahun lalu. Tahun ini kami kehilangan ia cukup lama dan menemukan beragam alternatif. Terkadang kami pakai Luis Muriel atau tidak menggunakan penyerang murni sama sekali," katanya.
"Hal ini memperkaya kami, melahirkan banyak opsi alternatif. Kesuburan di kotak penalti adalah aset besar buat kami di pertandingan ke depan," pungkas Gasperini.
Atalanta lolos ke babak 16 besar Liga Champions sebagai sebuah kejutan manis bagi tim debutan yang sempat menelan kekalahan di tiga pertandingan pertamanya itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Akan tetapi, pria yang bertanggung jawab penuh mengukir sejarah Atalanta di kancah Eropa itu mengingatkan agar timya tidak boleh terlalu larut dalam kepercayaan diri hingga menyentuh batas euforia yang membahayakan.
Pasalnya, Atalanta sempat dianggap "cukup beruntung" tak bertemu dengan tim-tim yang dianggap lebih top di babak 16 besar dan "hanya" melawan Valencia.
Baca juga: Atalanta di zona Liga Champions setelah pecundangi Fiorentina
"Tentu wajar untuk percaya diri, tetapi euforia berlebih juga berbahaya," kata Gasperini dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Rabu dini hari WIB.
"Valencia bisa mencuri kemenangan di kandang Ajax dan Chelsea. Kompetisi ini punya kesulitannya tersendiri, tentu kami bisa dianggap tak bertemu tim top, tapi hasil pertandingan Valencia tidak bisa dianggap angin lalu," ujarnya menambahkan.
Terlebih lagi, Gasperini harus dihadapkan pada persoalan internal berupa cedera yang membekap penyerang andalan mereka Duvan Zapata yang juga top skor mereka musim lalu, memaksa Atalanta mencari opsi lain musim ini.
Baca juga: Atalanta pesta tujuh gol tanpa balas ke gawang Torino
Bagi Gasperini hal itu bukanlah hambatan, tetapi justru dorongan agar ia dan timnya bisa mencari opsi alternatif yang dibutuhkan untuk menemukan gol-gol ke gawang lawan.
"Bersama Zapata, kami banyak meraih hasil bagus tahun lalu. Tahun ini kami kehilangan ia cukup lama dan menemukan beragam alternatif. Terkadang kami pakai Luis Muriel atau tidak menggunakan penyerang murni sama sekali," katanya.
"Hal ini memperkaya kami, melahirkan banyak opsi alternatif. Kesuburan di kotak penalti adalah aset besar buat kami di pertandingan ke depan," pungkas Gasperini.
Atalanta lolos ke babak 16 besar Liga Champions sebagai sebuah kejutan manis bagi tim debutan yang sempat menelan kekalahan di tiga pertandingan pertamanya itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020