Ruselli Hartawan sukses mengatasi wakil China Taipei Pai Yu Po dua gim langsung 21-18, 23-21, Selasa, sehingga menempatkannya pada drawing utama tunggal putri Indonesia Masters 2020.
Ruselli langsung melancarkan tekanan pada gim pembuka untuk menahan permainan Po yang dikenal dengan serangannya yang cepat. Meski sempat kejar mengejar skor, Ruselli menahan keunggulan hingga gim pertama berakhir dengan 21-18.
"Mainnya memang harus mengejar, berusaha untuk meladeni permainan dia. Kalau dia menyerang, saya harus lebih berani untuk menyerang balik," kata Ruselli usai pertandingan di Istora Senayan Jakarta, Selasa.
Baca juga: 267 pebulu tangkis perebutkan hadiah Rp5,4 miliar di Indonesia Masters
Pada gim kedua, Ruselli sempat tertinggal 3-9 dari Po. Pebulutangkis berusia 22 tahun ini balik mengejar poin dan kejar-kejaran angka pun kembali terjadi.
Persaingan ketat terjadi saat match point. Ruselli diuntungkan oleh kesalahan yang dilakukan Po dan menutup gim kedua dengan 23-21.
Ruselli mengakui permainannya hari ini jauh lebih baik dibandingkan saat bertemu Po pada Malaysia Masters pekan lalu. Pada duel hari ini, Ruselli merasa jauh lebih berani dalam mengambil inisiatif permainan dan mengambil keputusan secara cepat.
Baca juga: Alfian/Annisa ke babak utama Indonesia Masters 2020
"Sekarang mainnya sudah lumayan berani untuk main reli, kemarin di Malaysia masih suka mati sendiri di set pertama karena terlalu terburu-buru. Kalau sekarang sudah tahu harus main seperti apa di awal pertandingan. Di gim kedua juga sempat mati sendiri dan takut untuk curi angka. Tapi setelah bisa ambil inisiatif baru berani menyerang lagi," papar dia.
Mengenai ketertinggalnya pada wal gim kedua, dia beralasan hal itu terjadi karena agak sulit beradaptasi dengan kondisi lapangan.
"Kendala dari lapangan, anginnya kurang menguntungkan. Baru adaptasi lagi kan kemarin pas baru coba lapangan, hari ini baru bisa tahu arah anginnya," pungkas Ruselli.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Ruselli langsung melancarkan tekanan pada gim pembuka untuk menahan permainan Po yang dikenal dengan serangannya yang cepat. Meski sempat kejar mengejar skor, Ruselli menahan keunggulan hingga gim pertama berakhir dengan 21-18.
"Mainnya memang harus mengejar, berusaha untuk meladeni permainan dia. Kalau dia menyerang, saya harus lebih berani untuk menyerang balik," kata Ruselli usai pertandingan di Istora Senayan Jakarta, Selasa.
Baca juga: 267 pebulu tangkis perebutkan hadiah Rp5,4 miliar di Indonesia Masters
Pada gim kedua, Ruselli sempat tertinggal 3-9 dari Po. Pebulutangkis berusia 22 tahun ini balik mengejar poin dan kejar-kejaran angka pun kembali terjadi.
Persaingan ketat terjadi saat match point. Ruselli diuntungkan oleh kesalahan yang dilakukan Po dan menutup gim kedua dengan 23-21.
Ruselli mengakui permainannya hari ini jauh lebih baik dibandingkan saat bertemu Po pada Malaysia Masters pekan lalu. Pada duel hari ini, Ruselli merasa jauh lebih berani dalam mengambil inisiatif permainan dan mengambil keputusan secara cepat.
Baca juga: Alfian/Annisa ke babak utama Indonesia Masters 2020
"Sekarang mainnya sudah lumayan berani untuk main reli, kemarin di Malaysia masih suka mati sendiri di set pertama karena terlalu terburu-buru. Kalau sekarang sudah tahu harus main seperti apa di awal pertandingan. Di gim kedua juga sempat mati sendiri dan takut untuk curi angka. Tapi setelah bisa ambil inisiatif baru berani menyerang lagi," papar dia.
Mengenai ketertinggalnya pada wal gim kedua, dia beralasan hal itu terjadi karena agak sulit beradaptasi dengan kondisi lapangan.
"Kendala dari lapangan, anginnya kurang menguntungkan. Baru adaptasi lagi kan kemarin pas baru coba lapangan, hari ini baru bisa tahu arah anginnya," pungkas Ruselli.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020