Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Gunungsitoli, Sumatera Utara, menggelar Sekolah Lapangan Geofisika (SLG) Nias 2019 selama dua hari di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.

Kepala Balai Besar Wilayah I BMKG Edison Kurniawan di Gunungsitoli, Kamis, mengatakan, Sekolah Lapangan Geofisika tersebut akan memberikan pemahaman kepada peserta untuk lebih mengenal alam.

Pemkot Gunungsitoli dan unsur terkait mendukung pelaksanaan SLG Nias 2019.

"Korban jiwa pada gempa bumi terjadi karena kurang pahamnya masyarakat terkait gempa bumi, dan juga tsunami," katanya.

Tugas dan fungsi BMKG, menurut dia, memberikan peringatan dini bencana gempa dan tsunami kepada masyarakat.

"Yang berperan memberikan peringatan adalah BMKG, maka BMKG daerah harus cepat memberikan informasi, sehingga pelatihan ini sangat penting dilaksanakan," ujarnya.

BMKG melalui dana APBN melakukan SLG Nias 2019 yang diikuti utusan sekolah, masyarakat, media, aparat dan lain sebagainya agar mendapat pemahaman bagaimana gempa bumi.

Pelaksanaan SLG Nias 2019 di Kota Gunungsitoli didasari indeks dari BMKG yang menyatakan Kota Gunungsitoli daerah yang memiliki indeks gempa bumi dan tsunami yang tinggi.

Dia berharap SLG Nias 2019 yang digelar tersebut menjadi wadah untuk saling melakukan koordinasi, meningkatkan kapasitas dan menguatkan peran masing masing untuk mengurangi korban gempa bumi.

BMKG di daerah juga diharapkan membantu BPBD memberi pemahaman yang benar terkait bencana yang terjadi.

"Kegiatan yang sama atau serupa telah dilakukan di beberapa wilayah, dan setiap tahun kami mengundang peserta dari beberapa daerah agar ikut menyebarluaskan informasi terkait gempa bumi dan tsunami," tuturnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli Ir.Agustinus Zega menyambut baik kerjasama dengan BMKG dalam pelaksanaan SLG Nias 2019 di Kota Gunungsitoli.

"Kerjasama Pemkot Gunungsitoli dengan BMKG telah terjalin baik selama ini, sehingga setiap ada kegiatan Pemko Gunungsitoli, BMKG tetap memberikan kontribusi yang baik," katanya.

Ia mengatakan Kepulauan Nias termasuk Kota Gunungsitoli merupakan daerah yang berpotensi mengalami gempa dan tsunami yang tinggi, sehingga pemerintah dan masyarakat perlu membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.

"Pemkot Gunungsitoli dan masyarakat beruntung karena Kota Gunungsitoli menjadi salah satu tempat pelaksanaan SLG Nias 2019," ujarnya.

Menurut dia, metode pembelajaran yang dilakukan SLG Nias 2019 berbeda dengan pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta pembelajaran lainnya.

Dalam SLG Nias 2019 terdapat metode pembelajaran yang cukup baik, sehingga mudah berkomunikasi, dan metodenya membuat pelaksanaan lebih efektif.

"Kami berterima kasih secara khusus kepada nara sumber yang telah datang secara khusus dari Jakarta," katanya.*

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019