Siswa asal Sumatera Utara yang mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tertarik untuk mengetahui kondisi masyarakat dan daerah di Palu, Sulawesi Tengah, pascagempa yang melanda daerah itu pada akhir 2018.
Tiyo Darmawansyah, salah seorang siswa peserta program SMN di Medan, Kamis, mengatakan, salah satu yang menjadi keingintahuannya saat berangkat ke Sulawesi Utara nanti adalah melihat langsung kondisi Palu, Donggala maupun Sigi pascagempa yang melanda daerah itu.
Begitu juga dengan kehidupan masyarakat pascagempa tersebut juga menjadi salah satu yang ingin dilihatnya langsung, apakah masih ada yang berada di pengungsian atau kehidupan mereka sudah normal seperti sebelum terjadinya gempa.
"Selama ini saya hanya tahu melalui televisi tentang kondisi di sana setelah terjadinya gempa. Melalui Program SMN ini saya bersama teman-teman bisa langsung melihat kondisi di sana," katanya.
Menurut siswa kelas XI SMA Negeri 1 Silangkitatang, Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara itu, selain ingin melihat kondisi pasca gempa, dirinya juga ingin melihat sejumlah objek wisata di Sulawesi Tengah, baik objek wisata sejarah maupun objek wisata alam.
Baca juga: BUMN kenalkan 23 SMN asal Sulteng tentang budaya Sumut
"Mudah-mudahan itu semua bisa terwujud. Indonesia kaya dengan budaya dan objek wisata yang indah-indah. Ini nanti akan menjadi kenangan yang paling indah bagi saya dan bisa menceritakan kepada teman-teman di sekolah tentang pengalaman disana," katanya.
SMN 2019 ini diikuti oleh 35 siswa yang berasal dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, termasuk dua diantaranya siswa berkebutuhan khusus dan akan berangkat ke Sulawesi Tengah.
PIC dari Program SMN 2019 di Provinsi Sumatera Utara yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan Co-PIC adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jasa Tirta I.
Sementara siswa dari Sulawesi Tengah yang berangkat ke Sumatera Utara sebanyak 23 orang ditambah 3 guru pendamping yang dikoordinir PT.Inalum bersama BGR Logistic.
Baca juga: Gubernur Sumut apresiasi program Siswa Mengenal Nusantara yang digelar BUMN
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Tiyo Darmawansyah, salah seorang siswa peserta program SMN di Medan, Kamis, mengatakan, salah satu yang menjadi keingintahuannya saat berangkat ke Sulawesi Utara nanti adalah melihat langsung kondisi Palu, Donggala maupun Sigi pascagempa yang melanda daerah itu.
Begitu juga dengan kehidupan masyarakat pascagempa tersebut juga menjadi salah satu yang ingin dilihatnya langsung, apakah masih ada yang berada di pengungsian atau kehidupan mereka sudah normal seperti sebelum terjadinya gempa.
"Selama ini saya hanya tahu melalui televisi tentang kondisi di sana setelah terjadinya gempa. Melalui Program SMN ini saya bersama teman-teman bisa langsung melihat kondisi di sana," katanya.
Menurut siswa kelas XI SMA Negeri 1 Silangkitatang, Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara itu, selain ingin melihat kondisi pasca gempa, dirinya juga ingin melihat sejumlah objek wisata di Sulawesi Tengah, baik objek wisata sejarah maupun objek wisata alam.
Baca juga: BUMN kenalkan 23 SMN asal Sulteng tentang budaya Sumut
"Mudah-mudahan itu semua bisa terwujud. Indonesia kaya dengan budaya dan objek wisata yang indah-indah. Ini nanti akan menjadi kenangan yang paling indah bagi saya dan bisa menceritakan kepada teman-teman di sekolah tentang pengalaman disana," katanya.
SMN 2019 ini diikuti oleh 35 siswa yang berasal dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, termasuk dua diantaranya siswa berkebutuhan khusus dan akan berangkat ke Sulawesi Tengah.
PIC dari Program SMN 2019 di Provinsi Sumatera Utara yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan Co-PIC adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jasa Tirta I.
Sementara siswa dari Sulawesi Tengah yang berangkat ke Sumatera Utara sebanyak 23 orang ditambah 3 guru pendamping yang dikoordinir PT.Inalum bersama BGR Logistic.
Baca juga: Gubernur Sumut apresiasi program Siswa Mengenal Nusantara yang digelar BUMN
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019