Jawara Liga Europa Chelsea menjatuhkan sanksi tegas kepada salah satu suporternya yang melontarkan cemoohan rasialis kepada penyerang Manchester City Raheem Sterling berupa larangan memasuki Stadion Stamford Bridge seumur hidup.
Chelsea juga menjatuhkan sanksi larangan hadir di Stamford Bridge untuk durasi satu hingga dua tahun kepada lima orang suporter lainnya, demikian keputusan yang diumumkan lewat laman resmi klub, Selasa.
"Satu orang secara permanen dilarang memasuki Stamford Bridge atas penggunaan kata-kata pelecehan rasialis, mengancam dan tindakan agresif," demikian tulis pihak klub.
Chelsea menambahkan kendati pihak lembaga penindak kriminal, Crown Prosecution Service, memutuskan untuk tidak mengkategorikan itu sebagai pelanggaran kriminal, namun klub London itu menilai berdasarkan standard sipil.
Baca juga: Chelsea kalahkan Barcelona 2-1 di Rakuten Cup
Baca juga: Chelsea pinjamkan Ampadu demi jam terbang
Chelsea menyatakan mengambil keputusan tersebut setelah melakukan serangkaian penyelidikan terhadap berbagai barang bukti yang ada termasuk rekaman video dan menggunakan jasa dua orang ahli pembaca gerakan bibir, yang keduanya menyatakan bahwa suporter yang dikenai sanksi larangan seumur hidup itu telah menggunakan kata-kata melecehkan rasial.
"Kami sadar insiden ini menjadi pembicaraan di antara para suporter dan menyadari bahwa emosi bisa meninggi dalam momen-momen di tengah pertandingan," tulis Chelsea.
"Namun, dalam kasus ini tindakan enam orang itu sudah melewati batas wajar," ujar mereka menambahkan.
Insiden itu terjadi pada Desember 2018 dalam laga lanjutan Liga Inggris melawan Manchester City dan menimpa Sterling, pesepak bola berkulit hitam.
Baca juga: Lampard lupakan masa lalu, tatap masa depan bersama Chelsea
Baca juga: Mason Mount teken kontrak baru selam lima tahun di Chelsea
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Chelsea juga menjatuhkan sanksi larangan hadir di Stamford Bridge untuk durasi satu hingga dua tahun kepada lima orang suporter lainnya, demikian keputusan yang diumumkan lewat laman resmi klub, Selasa.
"Satu orang secara permanen dilarang memasuki Stamford Bridge atas penggunaan kata-kata pelecehan rasialis, mengancam dan tindakan agresif," demikian tulis pihak klub.
Chelsea menambahkan kendati pihak lembaga penindak kriminal, Crown Prosecution Service, memutuskan untuk tidak mengkategorikan itu sebagai pelanggaran kriminal, namun klub London itu menilai berdasarkan standard sipil.
Baca juga: Chelsea kalahkan Barcelona 2-1 di Rakuten Cup
Baca juga: Chelsea pinjamkan Ampadu demi jam terbang
Chelsea menyatakan mengambil keputusan tersebut setelah melakukan serangkaian penyelidikan terhadap berbagai barang bukti yang ada termasuk rekaman video dan menggunakan jasa dua orang ahli pembaca gerakan bibir, yang keduanya menyatakan bahwa suporter yang dikenai sanksi larangan seumur hidup itu telah menggunakan kata-kata melecehkan rasial.
"Kami sadar insiden ini menjadi pembicaraan di antara para suporter dan menyadari bahwa emosi bisa meninggi dalam momen-momen di tengah pertandingan," tulis Chelsea.
"Namun, dalam kasus ini tindakan enam orang itu sudah melewati batas wajar," ujar mereka menambahkan.
Insiden itu terjadi pada Desember 2018 dalam laga lanjutan Liga Inggris melawan Manchester City dan menimpa Sterling, pesepak bola berkulit hitam.
Baca juga: Lampard lupakan masa lalu, tatap masa depan bersama Chelsea
Baca juga: Mason Mount teken kontrak baru selam lima tahun di Chelsea
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019