Cori Gauff membuat dalih sempurna telah membolos dari sekolahnya di sebuah SMA di Florida, Senin waktu setempat, ketika petenis remaja Amerika Serikat berusia 15 tahun itu menciptakan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Wimbledon dengan menumbangkan Venus Williams 6-4 6-4 pada babak pertama.

Berusia 39 tahun, Williams dianggap sebagai dinasti Wimbledon karena dia telah menjadi bagian dari keluarga All England Club selama hampir dua dekade, dengan menjadi juara tunggal sebanyak lima kali, termasuk dua kali sebelum Gauff dilahirkan.

Tetapi Gauff, petenis paling muda yang lolos ke undian utama dalam era profesional, tidak sedang berselera bermain menunggu nasib ketika dia menciptakan ironi besar akibat selisih umur lebih muda 24 tahun dan selisih peringkat sampai 269 level dari idolanya Venus Williams.

Bermain tanpa mengenal takut walau masih sangat muda, dia memaksa Williams menyerah.

"Saya sendiri tak tahu bagaimana menjelaskan perasaan saya," kata Gauff yang menyapu air matanya begitu meninggalkan Court One, beberapa saat setelah kemenangan menakjubkannya itu, seperti dikutip Reuters.

"Saya sampai harus menenangkan diri saya sendiri, saya tak pernah bermain di lapangan sebesar ini, tetapi saya harus mengingatkan diri saya bahwa garis di lapangan ini sama saja, segala hal di sekitarnya mungkin lebih besar tetapi garisnya sama dan setelah selesai meraih poin saya cuma bilang pada diri saya untuk tetap tenang."

Baca juga: Azarenka ke putaran kedua Wimbledon

Baca juga: Ambisi Naomi Osaka berakhir, setelah terjungkal dari Wimbledon

"Saya tak menyangka ini bakal terjadi, sekarang saya sungguh hidup di alam mimpi. Saya bahagia sekali Wimbledon telah memberi saya kesempatan untuk bermain dan saya sungguh tak menyangka akan sejauh ini," sambung petenis remaja ini, yang masuk Wimbledon dengan wildcard.

Sebelum pertandingan ini, petenis yang akrab dipanggil Coco itu berkata kepada follower-follower Instagram-nya: "Dua guru saya baru tahu saya ternyata main tenis setelah saya masuk undian utama di sini."

Seandainya guru-guru dia di Florida perlu bukti apa yang sebenarnya dia lakukan, maka mereka hanya perlu menghidupkan layar televisi mereka untuk menyaksikan bagaimana Wimbledon dibuat gila oleh Coco Senin kemarin.

Sebuah break pada game kelima set pembuka, yang di dalamnya termasuk lob cantik ke arah Williams yang cuma bisa mematung, sudah cukup untuk membuatnya memenangkan set pertama.

Permainan tak bertenaga lawannya terus berlanjut pada set kedua dan si petenis remaja mengunci kemenangan pada match point keempat ketika forehand Williams tak bisa melewati net.

"Setelah pertandingan usai saya bilang padanya terima kasih untuk semua yang Anda berikan. Saya tak akan ada di sini jika bukan demi dia. Saya bilang padanya bahwa dia sangat menginspirasi dan bahwa saya selalu ini menyampaikannyaa kepada dia. Sekalipun saya sudah pernah bertemu dengan dia, saya kira saya baru berani (mengungkapkan hal itu kepada dia sekarang)."

Baca juga: Dua petenis muda, Tsitsipas dan Zverev tersingkir pada putaran pertama Wimbledon

Pewarta: Jafar M Sidik

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019