Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mempertimbangkan pernyataan terbaru Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard tentang penurunan suku bunga mendatang.

Bullard, yang secara luas dipandang sebagai salah satu pejabat The Fed yang paling dovish, menyatakan sikap yang kurang dovish pada Selasa (25/6/2016), mengatakan bahwa penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin akan terlalu banyak pada Juli, karena kondisi ekonomi tidak akan memerlukan langkah sejauh itu.

"Saya pikir 50 basis poin akan berlebihan ... Saya tidak berpikir situasinya benar-benar membutuhkan itu, tetapi saya akan bersedia untuk pergi 25 (basis poin)," kata Bullard dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,07 persen menjadi 96,2134 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1369 dolar AS dari 1,1372 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2688 dolar AS dari 1,2694 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6984 dolar AS dari 0,6959 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,83 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,14 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9779 franc Swiss dari 0,9751 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3115 dolar Kanada dari 1,3181 dolar Kanada.

Baca juga: Emas berjangka turun dipicu aksi ambil untung dan penguatan dolar AS

Baca juga: Harga minyak mentah bervariasi karena investor awasi ketegangan AS-Iran

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019