Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia melihat dari dekat lokasi kebakaran pabrik perakitan mancis yang berada di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.

Kunjungan Komisi IX DPR-RI dan Kementerian Tenaga Kerja ini dilakukan setelah terlebih dahulu diterima Sekretaris Daerah Langkat Indra Salahuddin, di kantor Bupati Langkat, Stabat, Rabu.

Ketua Tim Rombongan Putih Sari menyampaikan kunjungan kerja dalam rangka melihat dari dekat dan pengawasan atas pristiwa kebakaran PT Kiat Unggul pabrik mancis gas yang berada di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, dimana Jumat (21/6) lalu terbakar menelan korban sebanyak 30 orang dimana 25 pekerja dan lima orang anak-anak.

Dalam rombongan itu terlihat juga Mafirion, Irgan Chairul Mahfiz, Khaidir Abdurrahman, Ansory Siregar juga turut Kepala  Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia melihat dari dekat lokasi kebakaran pabrik perakitan mancis yang berada di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

Kunjungan Komisi IX DPR-RI dan Kementerian Tenaga Kerja ini dilakukan setelah terlebih dahulu diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat, Indra Salahuddin, di kantor Bupati Langkat di Stabat, Rabu.

Ketua Tim Komisi IX Putih Sari menyampaikan kunjungan kerja dalam rangka melihat dari dekat dan melakukan pengawasan atas peristiwa kebakaran yang dialami PT Kiat Unggul itu pada Jumat (21/6) yang menelan korban 30 jiwa.

Dalam rombongan itu terlihat juga Mafirion, Irgan Chairul Mahfiz, Chaidir Abdurrahman, dan Ansory Siregar. Juga turut serta Kepala Biro Humas Kemnaker RI, R Soes Hindharno dan tiga orang stafnya.

Putih Sari sangat berharap peristiwa yang sangat memilukan itu tidak terulang lagi, baik di Langkat maupun di lokasi lainnya di Tanah Air ini. Pihaknya juga meminta kepolisian serta Pemkab Langkat dan pihak terkait dapat mengusut tuntas kasus ini.

“Saya harap Pemkab Langkat dapat memberikan bantuan serta melakukan pemeriksaan perizinan terhadap semua pabrik yang ada di Langkat, agar tidak ada lagi pabrik yang ilegal maupun yang tidak memiliki standar keamanan dan keselamatan kerja sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.

Ketua rombongan itu juga mengaku pihaknya akan berupaya agar pemilik pabrik dapat bertanggung jawab sepenuhnya atas kematian pekerjanya. Misalnya seperti memberikan satunan kepada keluarga korban yang ditinggalkan atau hal lainnya.

Soes Hindharno di kesempatan sama memberikan bantuan dari Kemnaker RI kepada keluarga dari sebesar Rp1 juta per orang, dengan total keseluruhan Rp29 juta. Bantuan hanya diberikan kepada 29 orang, karena 1 orang mandor yang juga menjadi korban, telah mendapatkan bantuan melalui BPJS Ketenagakerjaan. 

Bantuan tersebut diterima langsung oleh keluarga korban yang telah dihadirkan di lokasi.
 
Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat Indra Salahuddin pada kesempatan itu menyampaikan akan segera melakukan apa yang menjadi arahan pihak Komisi IX DPR RI, baik untuk memberikan bantuan terhadap keluarga korban maupun untuk melakukan razia terhadap semua pabrik yang ada di Kabupaten Langkat.

"Semua pabrik yang di Langkat akan segera kita razia terkait izinnya. Bagi yang tidak memiliki izin maupun yang beroprasi tidak sesuai dengan standar operasional sesuai aturan, akan segera kita tindak dan tutup sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019