Luis Leeds, anak muda Australia berdarah Indonesia kini mulai mendapat sorotan dunia internasional setelah menorehkan karir gemilang di dunia balap Formula 4 CAMS PAYCE 2019.
Pebalap berusia 19 tahun itu membuka keran prestasinya ketika menjuarai balapan putaran pertama Formula 4 pada Grand Prix Australia di Albert Park, Melbourne pada Maret lalu.
Pebalap tim AGI Sport itu semakin memperluas kemenangannya di putaran kedua, ketiga dan keempat balapan terbuka kejuaraan balap roda terbuka kursi tunggal itu.
Kejuaraan tersebut telah dikembangkan dan mendapatkan sertifikat federasi otomotif internasional FIA sebagai kategori pengembangan balapan roda terbuka unggulan di seluruh dunia yang salah satu tujuan utamanya adalah untuk menggali generasi pebalap.
Hingga putaran keempat yang digelar di Phillip Island pada Jumat (7/6), Luis telah mengemas tambahan 68 poin dan menempatkannya pada puncak klasemen kejuaraan dengan raihan 239 poin.
Pesaing terdekatnya, Antonio Astuti berada di peringkat dua dengan 158 poin.
Luis juga merupakan pebalap pertama yang berhasil mencapai 100 poin pada putaran kedua di Sydney.
Hasil tersebut membuka peluang yang lebar bagi pebalap berdarah campuran Australia dan Jawa Timur itu untuk berlaga di kelas yang lebih tinggi seperti Formula 3 bahkan Formula 1.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya salah satu pembalap terbaik di Australia dan saya layak untuk kembali ke luar negeri. Saya benar-benar berharap tidak hanya tim Supercar tetapi tim TCR, tim GT, tim F1 ... Saya ingin mereka tahu itu," tutur Luis kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia dalam pernyataan tertulis.
Luis adalah adalah anak dari pasangan Dean Leeds (ayah) dan Maria (Ibu), perempuan Indonesia asal jawa timur. Ibunya adalah pendiri Sanggar Sang Penari Indonesia yang aktif dalam berbagai kegiatan multikuktural di Melbourne, Victoria - Australia.
Luis, yang memulai karirnya di dunia balap sejak berusia 11 tahun itu juga tak pernah lupa untuk menyematkan bendera Indonesia di mobilnya karena baginya Indonesia adalah bagian dari dirinya yang tidak dapat dipisahkan.
Kejuaraan Formula 4 Australia CAMS PAYCE 2019 masih menyisakan dua putaran lagi yang masing-masing terdiri dari tiga balapan.
Kedua putaran tersebut akan berlangsung di 'The Bend Motorsport Park' di Australia Selatan pada 13 Juli dan 14 Juli dan dapat disaksikan langsung melalui layanan live streaming di http://www.thenationals.com.au/calendar/
Luis memiliki peluang besar untuk menjadi juara umum kejuaraan tersebut. Bila keluar sebagai juara, Luis bercita-cita untuk menimba pengalaman di Eropa dengan mengikuti kejuaraan Formula 3 hingga tujuan utamanya ke Formula 1.
“Kami benar-benar ingin masyarakat Indonesia menjadi bagian dari keberhasilan Luis, karena kami meilhat Indonesia dan Australia benar-benar hidup pada diri Luis. Luis adalah bukti orang Indonesia dan Australia bersatu” pungkas Stuart, manajer Luis Leeds.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Pebalap berusia 19 tahun itu membuka keran prestasinya ketika menjuarai balapan putaran pertama Formula 4 pada Grand Prix Australia di Albert Park, Melbourne pada Maret lalu.
Pebalap tim AGI Sport itu semakin memperluas kemenangannya di putaran kedua, ketiga dan keempat balapan terbuka kejuaraan balap roda terbuka kursi tunggal itu.
Kejuaraan tersebut telah dikembangkan dan mendapatkan sertifikat federasi otomotif internasional FIA sebagai kategori pengembangan balapan roda terbuka unggulan di seluruh dunia yang salah satu tujuan utamanya adalah untuk menggali generasi pebalap.
Hingga putaran keempat yang digelar di Phillip Island pada Jumat (7/6), Luis telah mengemas tambahan 68 poin dan menempatkannya pada puncak klasemen kejuaraan dengan raihan 239 poin.
Pesaing terdekatnya, Antonio Astuti berada di peringkat dua dengan 158 poin.
Luis juga merupakan pebalap pertama yang berhasil mencapai 100 poin pada putaran kedua di Sydney.
Hasil tersebut membuka peluang yang lebar bagi pebalap berdarah campuran Australia dan Jawa Timur itu untuk berlaga di kelas yang lebih tinggi seperti Formula 3 bahkan Formula 1.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya salah satu pembalap terbaik di Australia dan saya layak untuk kembali ke luar negeri. Saya benar-benar berharap tidak hanya tim Supercar tetapi tim TCR, tim GT, tim F1 ... Saya ingin mereka tahu itu," tutur Luis kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia dalam pernyataan tertulis.
Luis adalah adalah anak dari pasangan Dean Leeds (ayah) dan Maria (Ibu), perempuan Indonesia asal jawa timur. Ibunya adalah pendiri Sanggar Sang Penari Indonesia yang aktif dalam berbagai kegiatan multikuktural di Melbourne, Victoria - Australia.
Luis, yang memulai karirnya di dunia balap sejak berusia 11 tahun itu juga tak pernah lupa untuk menyematkan bendera Indonesia di mobilnya karena baginya Indonesia adalah bagian dari dirinya yang tidak dapat dipisahkan.
Kejuaraan Formula 4 Australia CAMS PAYCE 2019 masih menyisakan dua putaran lagi yang masing-masing terdiri dari tiga balapan.
Kedua putaran tersebut akan berlangsung di 'The Bend Motorsport Park' di Australia Selatan pada 13 Juli dan 14 Juli dan dapat disaksikan langsung melalui layanan live streaming di http://www.thenationals.com.au/calendar/
Luis memiliki peluang besar untuk menjadi juara umum kejuaraan tersebut. Bila keluar sebagai juara, Luis bercita-cita untuk menimba pengalaman di Eropa dengan mengikuti kejuaraan Formula 3 hingga tujuan utamanya ke Formula 1.
“Kami benar-benar ingin masyarakat Indonesia menjadi bagian dari keberhasilan Luis, karena kami meilhat Indonesia dan Australia benar-benar hidup pada diri Luis. Luis adalah bukti orang Indonesia dan Australia bersatu” pungkas Stuart, manajer Luis Leeds.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019