Patroli koordinasi antara TNI AL dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) atau disebut Patkor Malindo 144/19 yang telah dilaksanakan selama dua pekan dan melibatkan dua kapal perang dari kedua negara yakni KRI Siwar 645 dan KRI Lepu  861 mewakili TNI AL serta KD Mahamiru 11  dan KD Pendekar 3513 mewakili TLDM di perairan Selat Malaka resmi berakhir.

Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I, Laksma TNI Dafit Santoso dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Letkol Laut (P) Sigit Pujiman di Makolantamal I Belawan, Rabu (15/5), mengatakan, pelaksanaan Patkor Malindo 144/19 antara TNI AL dan TLDM  diawali dengan sandarnya dua kapal perang TLDM, KD Mahamiru 11 dan KD Pendekar 3513.

“Secara umum kegiatan Patkor Malindo 144/19 berjalan dengan lancar dan aman, serta mampu mencapai sasaran operasi yang telah ditetapkan, yakni meningkatkan  kerja sama patroli antara unsur TNI AL dengan TLDM dalam menciptakan kondisi keamanan di Selat Malaka,” katanya.

Dansatgas Patkor Malindo 144/9, Letkol Laut (P) Marvill Marfel FE Djoen Komandan KRI Siwar 645 di Pelabuhan Belawan itu dilanjutkan dengan Courtesy Call KGT Patkor Malindo 144/19 TLDM kepada Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut I (Danlantamal) Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto serta dilanjutkan Penutupan Patkor Malindo 144/19 secara resmi oleh Danguskamla Koarmada I.

“Namun seiring dengan perkembangan lingkungan strategis dan kompleksitas permasalahan di laut serta arti penting Selat Malaka, maka diperlukan kerjasama dan koordinasi serta manajemen penanganan yang harus semakin meningkat dari waktu ke waktu," katanya.

Ia menambahkan, nilai positif berupa kondisi aman dan terkendali di Selat Malaka merupakan output tingkat pencapaian operasi Patkor Malindo 144/19 yang harus dipertahankan dan ditingkatkan.

Posisi strategis Selat Malaka yang merupakan salah satu sembilan "choke point" di dunia merupakan jalur pelayaran dan juga menjadi jalur perdagangan internasional yang memiliki lalu lintas terpadat.

"Kerja sama Patroli Koordinasi antara unsur TNI AL dengan Tentara Laut Diraja Malaysia diharapkan dapat menciptakan keamanan di Selat Malaka," tegasnya.

Sementara itu, Commander Zuhri Bin Ismail selaku Ketua Gugus Tugas (KGT) TLDM Patkor Malindo 144/19 mengatakan Patkor Malindo yang sudah dilakukan sejak lama dan melibatkan banyak kapal perang antara kedua negara diharapkan mampu menangani segala ancaman di wilayah Selat Malaka.

Ia berharap, kegiatan Patkor Malindo akan mengakrabkan dan meningkatkan hubungan baik antara kedua negara serta mengakrabkan seluruh personel kapal perang yang terlibat langsung pada Patkor Malindo 144/19. 

"Semoga ke depan dapat kembali meningkatkan kerja sama antara TNI AL dan TLDM," katanya.

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019