Medan (Antaranews Sumut) - Jumlah penerbangan dalam beberapa pekan terakhir di Kualanamu International Airport (KNIA), Deliserdang, Sumatera Utara, menurun sekitar 20 persen yang diduga dampak dari mahalnya harga tiket pesawat.
    
Eksekutif General Manager Bandara Kualanamu, Bayu Iswantoro di Deliserdang, Rabu, mengatakan, jumlah penumpang mengalami penurunan 20 persen dibanding periode yang sama Januari 2018.

Penerbangan di Bandara Kualanamu pada Januari 2019 mencapai 7.336 penerbangan, kini sejak naiknya tarif angkutan udara jumlah penerbangan hanya 5.602, sehingga tercatat berkurang 1.734 penerbangan atau mengalami penurunan hingga 20 persen.

Sementara jumlah penumpang pada Januari 2018 mencapai 950 ribu orang, namun pada Januari 2019 hanya 760 ribu penumpang, sehingga mengalami penurunan hingga 190 ribu penumpang.

Sementara untuk angkutan kargo juga terjadi penurunan hingga minus 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Bayu mengaku, kenaikan tarif penerbangan dan diberlakukannya bagasi berbayar, mengakibatkan pertumbuhan penerbangan di Bandara Kualanamu mengalami penurunan hingga 20 persen dan membuat pengelola bandara juga mengalami kerugian.

Guna membangkitkan kembali minat masyarakat akan jasa angkutan udara, diharapkan maskapai penerbangan dapat melakukan promosi tarif penerbangan murah.

Bila situasi ini terus berlangsung hingga ke kuartal kedua, dikhawatirkan pihak Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Kualanamu akan mengalami kerugian miliaran rupiah.

Pewarta: Donny Aditra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019