Medan  (Antaranews Sumut) - Volume angkutan barang PT Kereta Api Indonesia atau KAI Divre 1 Sumatera Utara pada 2018 naik delapan persen dibandingkan 2017.

"Kalau pada tahun 2017, volume angkutan barang KAI Sumut sebesar 772.282 ton, maka di tahun 2018 sudah mencapai 836.125 ton," ujar Manager Humas PT KAI Divre 1 Sumut, M Ilud Siregar di Medan, Kamis.

Volume angkutan barang di tahun 2018 itu meliputi angkutan peti kemas, bahan bakar minyak atau BBM, minyak sawit mentah atau CPO,  lateks, dan Barang Hantaran Penumpang atau BHP.

Menurut Ilud, jumlah volume angkutan barang PT KAI memang menunjukkan peningkatan setiap tahun.

Peningkatan volume angkutan barang itu sejalan dengan meningkatnya bisnis dan kepercayaan masyarakat terhadap jasa kereta api.

"Manajemen KAI terus berupaya meningkatkan kualitas layanan termasuk melakukan 'jemput bola' ke konsumen khususnya perusahaan," katanya.

Pengoperasian kereta api barang Bandar Tinggi - Pelabuhan Kuala Tanjung yang direncanakan dioperasikan pada Bulan Februari 2019 diharapkan bisa semakin mendorong jumlah barang yang diangkut KAI Sumut.

‌Ilud menegaskan, potensi barang yang bisa diangkut kereta api di Sumut masih cukup besar apalagi dengan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Pejabat Pembuat Komitmen Riau Balai Teknik Perkeretapian (Baltek) Sumatera bagian utara (Sumbagut) Lurianto Lukito mengakui, jalur kereta api barang Bandar Tinggi, Batubara – Pelabuhan Kuala Tanjung, Simalungun, Sumut memang direncanakan dioperasikan Februari 2019.

Dewasa ini, katanya, pengerjaan proyek jalur kereta api tersebut secara keseluruhan sudah hampir rampung.

Beberapa pengerjaan yang belum rampung antara lain berupa instalasi sistem persinyalan dan telekomunikasi.

"Pengerjaan yang belum rampung sedang dikerjakan dan diharapkan sesuai waktu sehingga rencana operasional KA barang  Bandar Tinggi - Kuala Tanjung sesuai rencana di Februari 2019," ujar Lurianto Lukito.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019