Medan  (Antaranews Sumut) - Gojek yang berangkat dari inovasi digital, pada perkembangannya memberikan kesempatan kepada pelaku usaha dari sektor informal dan UMKM tumbuh berkembang dan memperluas pasar. 
     
Head of Regional Corporate Communications GOJEK Sumatera, Teuku Parvinanda di Medan, Sabtu, mengatakan, kehadiran Gojek pada perkembangan selanjutnya tujuan sebenarnya untuk memperluas akses UMKM. 
   
"Ketika pelayanan antar makanan itu ada, 82 persen dari UMKM yang bermitra dengan mereka sebelumnya tidak punya akses ke arah sana. Bahkan 72 persen sebelumnya tidak punya akses layanan antar makanan. Tapi akhirnya mereka terbantu dengan layanan Go Food kami," katanya.
     
Itu ia sampaikan pada diskusi yang dgelar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut bekerjasama dengan GoJek yang mengangkat tema "Transportasi Efektif dan Peran Media dalam Era Industri 4.0".
   
 Ia mengatakan, dari hasil riset Lembaga Demografi Universitas Indonesia (UI) Tahun 2017, mencatat secara total Rp9,9 Triliun telah diberikan GoJek untuk membantu perekonomian nasional. 
   
Kemudian ada sekitar Rp8,2 triliun pendapatan yang telah diperoleh mitra GoJek dan Rp1,7 Triliun diperoleh sektor UMKM.
   
"Kehadiran Gojek bukan hanya memberikan solusi bagi konsumen dalam menggunakan transportasi, tapi juga memberikan kesempatan kerja bagi para mitra. Apalagi mitra kami, level pendidikan tertinggi SMA sederajat," katanya.
     
Menurut Teuku saat ini mitra GoJek sudah lebih dari 1 juta orang dengan wilayah operasional di 167 kabupaten/kota di Indonesia. 
   
 Sedangkan di Sumatera Utara, GoJek juga sudah hadir di lima daerah yakni Medan, Tanjungbalai, Siantar, Tebingtinggi dan Kisaran
     
"Nantinya kami akan ekspansi ke regional Asean. Di Vietnam sudah meluncur, menyusul Singapura, Thailand dan Filiphina. Layanan Go Food adalah layanan antar makanan terbesar di dunia. Jadi aplikasi anak bangsa mudah-mudahan bisa membanggakan Indonesia," katanya.

 

Pewarta: Endang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018