Medan (Antaranews Sumut) - Akses jalan dari Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias menuju Desa Hiliweto di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara putus total dan tidak dapat dilalui kendaraan karena jembatan darurat penghubung ambruk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis, di Medan, Rabu malam, mengatakan kejadian itu tidak meniumbulkan korban jiwa.
Menurut dia, jembatan darurat di Kepulauan Nias itu ambruk sekitar pukul 10.30 WIB.
"Jembatan darurat ambruk ketika sebuah truk yang mengangkut beton untuk pembangunan jembatan di Nias Selatan melintas di atasnya," ujar Riadil.
Truk pengangkut beton jembatan itu juga ikut jatuh ke sungai bersamaan dengan ambruknya jembatan, sementara sopirnya mengalami luka-luka ringan.
Antrean kendaraan yang hendak lewat tidak bisa dihindarkan. "Panjang antrean mencapai lebih kurang satu kilometer," ujar mantan Kepala Bappeda Sumut itu.
Riadil menyebutkan, petugas BPBD Nias, Dinas PU, dan instansi terkait lainnya telah turun ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan.
Truk yang terjun ke sungai tengah diupayakan untuk devakuasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis, di Medan, Rabu malam, mengatakan kejadian itu tidak meniumbulkan korban jiwa.
Menurut dia, jembatan darurat di Kepulauan Nias itu ambruk sekitar pukul 10.30 WIB.
"Jembatan darurat ambruk ketika sebuah truk yang mengangkut beton untuk pembangunan jembatan di Nias Selatan melintas di atasnya," ujar Riadil.
Truk pengangkut beton jembatan itu juga ikut jatuh ke sungai bersamaan dengan ambruknya jembatan, sementara sopirnya mengalami luka-luka ringan.
Antrean kendaraan yang hendak lewat tidak bisa dihindarkan. "Panjang antrean mencapai lebih kurang satu kilometer," ujar mantan Kepala Bappeda Sumut itu.
Riadil menyebutkan, petugas BPBD Nias, Dinas PU, dan instansi terkait lainnya telah turun ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan.
Truk yang terjun ke sungai tengah diupayakan untuk devakuasi.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018