Rantauprapat (Antaranews - Sumut) – Puluhan warga hanyut terbawa arus Sungai Bilah di Desa Tebing Linggahara, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, Jumat. Debit air tinggi menyebabkan Rambin atau jembatan di desa itu terbalik dihantam gelombang arus Sungai Bilah dan sampah potongan balok batang kelapa sawit.

Dalam kejadian itu, 13 orang dan 6 unit kendaraan bermotor warga termasuk pelajar SMP dan SMA hanyut terseret arus sungai dan satu pelajar wanita diantaranya belum di temukan. Saat ini para korban mengalami luka ringan ditangani di klinik setempat dan di RSUD Rantauprapat.

Informasi di peroleh, kejadian bermula sekira pukul 08.40 pagi saat warga yang melintas berhenti menyaksikan meluapnya arus sungai di atas Rambin Dusun 1 hingga ke Dusun 2. Peristiwa luapan air dari Hulu sungai itu juga di jadikan warga sebagai tontonan dan tempat swapoto di atas kendaraan mereka.

Perlahan warga memadati Rambin sepanjang 120 meter yang di bangun tahun 2014 itu, sehingga melengkung dan mengakibatkan jembatan rambin tidak kuat menahan beban. Naas, hantaman gelombang arus sungai menyentuh badan Rambin yang berjarak 20 centimeter, sehingga membuat miring ke arah Utara.

Sebahagian korban yang tercebur berpegangan pada sling baja jembatan dan ada juga yang bertahan membantu korban lainnya.

Namun, benturan sampah dari potongan balok kelapa sawit berdiameter 1,5 meter yang datang dan gelombang air sungai membuat jembatan Rambin terbalik dan menghanyutkan seluruh warga.

"Rambin di hantam gelombang arus sungai, kemudian oleng dan miring. Selanjutnya terbalik setelah di hantam balok kelapa sawit,” kata saksi korban, Syahbuddin Siregar, guru SDN 116245 Pulau Intan, Kecamatan Bilah Barat.

Ia menjelaskan, pada saat itu luapan air bergelombang berwarna coklat menutupi hingga badan sungai, warga sekitar juga melihat kejadian itu di pinggir sungai. “Ada beberapa warga yang melihat luapan air dan berhenti di tengah-tengah Rambin,” katanya.
 

Rambin terbalik di Sungai Bilah, Desa Tebing Linggahara, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu. (Antaranews Sumut/Kurnia)


Sementara Kepala BPBD kabupaten Labuhanbatu, Sofyan Hasibuan menyampaikan, satu orang korban yang di duga hilang masih dalam pencarian.

Pihaknya, telah berkoordinasi dengan kepolisian dan mendirikan posko informasi dan penampungan para korban Rambin terbalik.

“Saat ini kami mendirikan posko dan masih melakukan pencarian satu orang korban yang di duga hanyut tenggelam dari penuturan saksi-saksi korban,” ujarnya.

Nama korban yang Rambin terbalik yakni, Syahrul Ramadona Batubara, Thamrin Harahap, Iwan Daro, Syahbuddin Siregar, Irsan Hasibuan, Sandi, Sofyanto, Tua Ritonga, Abdul Rahman, Syahputra serta 2 orang saudara kembar Wilfredo Siregar dan Wilfredi Siregar.
 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018