Jakarta  (Antaranews Sumut) - Sektor perbankan akan menghadapi tantangan di tahun depan berupa likuiditas yang semakin ketat.

"Likuiditas tahun ini tidak seperti tahun 1998 atau 2008. Namun, yang diwaspadai likuiditas dana menyempit. Mau tidak mau suku bunga akan naik. Ditambah pula, faktor global yang belum jelas," kata Direktur BCA Subur Tan di Jakarta, Jumat.

Kemarin, kata dia, Bank Indonesia menyesuaikan suku bunga acuan untuk berjaga-jaga. "Saya rasa 'market' menyambut sangat positif. Angka-angka di bursa hari ini sangat positif," katanya.

Diakui oleh Subur, peningkatan suku bunga itu akan memengaruhi sektor riil.

"Segala sesuatu itu akan ada ekuilibrium. Bukan berarti ada ekuilibrium terhadap 'currency' atau apa. Dengan kenaikan suku bunga, industri akan menyesuaikan diri. Dia akan membayar biaya lebih tinggi," ujarnya.

Menurut Subur, likuiditas yang ketat berpengaruh pada kenaikan "cost of fund" atau biaya dana di industri perbankan.

lebih jauh ia mengatakan tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL) masih dapat dipertahankan. Sampai hari ini tidak ada potensi kenaikan yang signifikan.

Pewarta: Antara

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018