Medan,  (Antaranews Sumut) - Dua kelompok pengunjukrasa terlibat bentrokan ketika menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Provinsi Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis.

Bentrokan itu terjadi antara massa dari "Masyarakat Cinta NKRI" dengan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Medan yang menyampaikan aspirasi.

Awalnya, unjuk rasa berjalan dengan tenang ketika massa dari Masyarakat Cinta NKRI menyampaikan aspirasi berupa apresiasi atas pemerintahan presiden Joko Widodo.

Massa juga meminta berbagai pihak untuk menghentikan politisasi terhadap isu pelemahan ekonomi dan rupiah.

Setelah aspirasinya diterima perwakilan DPRD Sumut,massa tidak langsung membubarkan diri, namun bertahan di depan gerbang utama lembaga legislatif itu.

Tak lama setelah itu, ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi juga tiba di gedung DPRD Sumut dewan dari arah Jalan Perdana Medan.

Disebabkan masih adanya massa dari Masyarakat Cinta NKRI di depan gerbang DPRD Sumut, mahasiswa menyampaikan aspirasinya di dekat lampu merah yang berada di depan Bank Mandiri yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari gedung dewan.

Mahasiswa berupaya masuk untuk melaksanakan sholat zuhur di Masjid Baiutus Syuro DPRD Sumut namun tidak berhasil sehingga melaksanakan ibadah di Jalan Imam Bonjol.

Setelah melaksanakan salat, para mahasiswa kembali berorasi dan diterima Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar yang menerima aspirasi pengunjukrasa dari atas mobil yang dibawa mahasiswa.

Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar menyampaikan apresiasinya atas aspirasi mahasiswa dan mengingatkan untuk menempuh cara sesuai konstitusi, terutama pemilihan presiden tahun 2019.

Namun ketika berdialog dengan mahasiswa, beberapa mahasiswa menerima lemparan air mineral yang membalas ikut melempar ke kelompok massa yang diduga dari Masyarakat Cinta NKRI.

Aksi saling lempar itu sempat berhenti setelah personel kepolisian turun tangan, termasuk membawa masuk Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar.

Ketika mahasiswa melanjutkan orasinya, terjadi lemparan lagi dan memunculkan bentrokan sehingga personel kepolisian menyemprotkan meriam air (water canon).

Bentrokan tersebut menyebabkan sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka dan perlu mendapatkan perawatan medis yang serius.

Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Zulfikar yang ikut menemani mahasiswa yang terluka mengaku mengetahui adanya enam mahasiswa yang terluka dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan.

Namun ada satu mahasiswa yang mengalami cedera serius karena tetap tdiak sadarkan diri sehingga dirujuk ke RS Materna untuk menjalani scanning.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018