Medan, 9/4 (Antara) - Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Sumatera Utara selama Januari hingga Maret atau triwulan I-2018 sudah mencapai 101.438,15 ton.

"Realisasi itu lebih besar dari?alokasi untuk Januari - Maret yang sebesar?78.646 ton," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut, HM Azhar di Medan, Senin.

Penyaluran yang besar itu karena permintaan yang banyak dampak masih di musim tanam yakni di periode Oktober 2017 - Maret 2018.

Baca juga: Alokasi kebutuhan pupuk Sumut 329.330 ton
Realisasi penyaluran pupuk itu masing - masing, urea sebanyak 31.936 ton, ZA 8.798 ton, SP36 10.049 ton, NPK 22.830 ton dan organik 4.986 ton.

Menurut dia, alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Sumut sepanjang 2018 ada sebanyak 329.330 ton.

Adapun alokasi terbesar untuk jenis pupuk urea??sebanyak 169.110 ton disusul NPK 128.080 ton, ? ZA 51.610 ton, SP 36,?ZA 48.740 ton, NPK 128.080 dan??organik 31.790 ton.

HM Azhar menyebutkan, sesuai ketentuan, harga eceran tertinggi atau HET pupuk bersubsidi itu masing urea Rp1.800, SP36 Rp 2.000, NPK Rp2.300 dan organik Rp500 per kg.

Dia menjelaskan, serapan?pupuk tertinggi ada di Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Padanglawas, Padanglawas Utara, dan Deliserdang.

Azhar mengakui, alokasi kebutuhan pupuk tahun anggaran 2018 itu lebih rendah dari??2017 yang sebesar 385.434 ton dan??2016??sejumlah 457.270 ton karena disesuaikan dengan permintaan atau serapan.

Dia berharap penyaluran pupuk 2018 bisa 100 persen dari 2017 yang di kisaran 96,11 - 99,79 persen.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018