Medan, (Antaranews Sumut) - PT Pertagas Niaga sudah berhasil melayani/menjual Liqufied Natural Gas atau LNG ke perusahaan di kawasan industri Kualatanjung, Batubara, Sumatera Utara.

"Penjualan LNG dengan moda transportasi truk isotank (LNG trucking) dimulai pertengahan Februari 2018. Pertagas Niaga.perusahaan Pertamina Group memang berupaya terus bisa memenuhi kebutuhan energi yang masih sangat dibutuhkan di Sumut," ujar President Director PT Pertagas Niaga, Linda Sunarti di Medan, Kamis.

Menurut dia, pembeli LNG Pertagas Niaga itu adalah PT Domas Agrointi Prima, salah satu lini usaha Bakrie Group yang beroperasi di kawasan industri Kualatanjung.

Linda menejelaskan, alokasi LNG tersebut diperoleh dari KKKS Chevron IDD Bangka, Bontang yang kemudian dikapalkan menuju Lhokseumawe, Aceh.

Kemudian LNG itui disalurkan melalui Filling Station di PT Perta Arun Gas ke truk isotank LNG berukuran 40 feet (0,76 MMSCF) dan diantarkan langsung ke kawasan industri di Kabupaten Batubara, Sumut tersebut.

Dia mengakui untuk pengiriman LNG ke industri itu membutuihakn waktu 16 jam karena perjalanan dari Lhokseumawe menuju Kualatanjung ada sekitar sekitar 470 km.

"Penjualan LNG melalui truk isotank itu memang menyasar industri-industri yang wilayahnya belum tersambung oleh jaringan pipa gas distribusi," katanya.

Baca juga: Pasokan gas sudah stabil
Langkah Pertagas Niaga yang menjalankan penjualan LNG trucking itu sendiri mengacu pada besarnya kebutuhan gas di industri.

"Dengan cara itu, Pertagas Niaga berharap bisa menstimulasi pertumbuhan industri yang membutuhkan gas dalam waktu dekat," katanya.

Linda menegaskan, suplai gas melalui LNG trucking ke industri di Kualatanjung, bukan pertama kali dilakukan karena sebelumnya sudah pernah dilakukan di Kawasan Industri Medan III, Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur.

Selain industri, LNG trucking juga dimanfaatkan oleh PLN untuk kebutuhan pembangkit listrik.

?Tren ke depan. suplai gas di Indonesia akan menggunakan LNG agar dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil. Dengan bisa menjangkau ke wilayah terpencil, maka ada pemerataan pasokan energi di seluruh wilayah Indonesia,? ujar Linda.

Proyek LNG trucking sendiri telah dirintis Pertagas Niaga sejak tahun 2015 dan diperkirakan hingga akhir 2018, kebutuhan konsumen untuk menggunakan LNG trucking ada sebesar 5.000 MMSCF yang akan disuplai melalui titik Arun dan Bontang.

"Rencananya dalam waktu dekat, Pertamina juga akan menambah titik suplai LNG di Pulau Jawa," ujar Linda. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018