Panyabungan (Antaranews Sumut) - PMI dan IDI membawa dua keluarga penderita penyakit kelainan genetik perobahan warna mata atau Sindrom Waardenburg asal desa Pangkat kecamatan Lembah Sorik Marapi kabupaten Mandailing Natal berobat ke Medan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kedua keluarga yang merupakan satu keturunan ini adalah Sariah (46 tahun), Muksin (32 tahun), Paiyah (27 tahun), Niarahmadani (6 bulan), Amru (42 tahun), Nuraidah (tahun), Ahmad Muhaimin (3 tahun) serta Habiburrohman (3 tahun) ini sebelumnya selain mengalami kelainan warna mata biru seperti layaknya orang Eropa juga mengalami kelainan tuna wicara dan pendengaran.
Mereka diberangkatkan oleh ketua Pmi Mandailing Natal, Ika Desika Nasution dan ketua Idi Mandailing Natal, dr.Syarifuddin Nasution dari rumah dinas Bupati Mandailing Natal di desa Parbangunan kecamatan Panyabungan menggunakan mobil Pkk dan ditemani oleh satu orang penerjemah dan dua orang perawat.
Ketua Ikatan dokter Indonesia kabupaten Mandailing Natal, dr. Syarifuddin Nasution mengatakan, pemberangkatan kedua keluarga yang masih satu keturunan ini ke Medan guna untuk menjalani pengobatan di rumah sakit Adam Malik Medan.
"Ada 11 orang yang kita berangkatkan ke Medan, 8 orang merupakan penderita penyakit kelainan genetik, 1 orang penerjemah dan 2 orang perawat dan bidan dari puskesmas Maga, "katanya.
Ia mengatakan, penyakit kelainan yang dialami oleh kedua keluarga ini sudah berlangsung cukup lama. Akibat kelainan genetik tersebut selain mengakibatkan warna mata menjadi biru juga mengakibatkan tuna wicara dan kelainan pendengaran.
"Kejadian ini telah berlangsung selama tiga generasi dan sekarang keturunannya telah menyebabkan kerusakan pendengaran dan pengelihatan, "ujarnya.
Dalam pengobatannya nanti Idi kabupaten Mandailing Natal memfokuskan pada tiga anak yang mengalami tuna wicara sehingga nantinya kelainan yang ada dapat terobati.
Mereka diberangkatkan oleh ketua Pmi Mandailing Natal, Ika Desika Nasution dan ketua Idi Mandailing Natal, dr.Syarifuddin Nasution dari rumah dinas Bupati Mandailing Natal di desa Parbangunan kecamatan Panyabungan menggunakan mobil Pkk dan ditemani oleh satu orang penerjemah dan dua orang perawat.
Ketua Ikatan dokter Indonesia kabupaten Mandailing Natal, dr. Syarifuddin Nasution mengatakan, pemberangkatan kedua keluarga yang masih satu keturunan ini ke Medan guna untuk menjalani pengobatan di rumah sakit Adam Malik Medan.
"Ada 11 orang yang kita berangkatkan ke Medan, 8 orang merupakan penderita penyakit kelainan genetik, 1 orang penerjemah dan 2 orang perawat dan bidan dari puskesmas Maga, "katanya.
Ia mengatakan, penyakit kelainan yang dialami oleh kedua keluarga ini sudah berlangsung cukup lama. Akibat kelainan genetik tersebut selain mengakibatkan warna mata menjadi biru juga mengakibatkan tuna wicara dan kelainan pendengaran.
"Kejadian ini telah berlangsung selama tiga generasi dan sekarang keturunannya telah menyebabkan kerusakan pendengaran dan pengelihatan, "ujarnya.
Dalam pengobatannya nanti Idi kabupaten Mandailing Natal memfokuskan pada tiga anak yang mengalami tuna wicara sehingga nantinya kelainan yang ada dapat terobati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018