Panyabungan (Antaranews Sumut) - Sejak pementasan drama "Sibaroar Raja Nasakti" oleh Djeges Art beberapa bulan yang lalu, banyak pihak berharap agar cerita lengkap riwayat hidup nenek moyang marga Nasution itu dapat diangkat di layar sinema.

Tentu, karena menyadari bahwa selain agar masyarakat Mandailing, khususnya yang bermarga Nasution, dapat mengetahui asal-usul mereka, juga karena dalam perjalanan hidup tokoh Sibaroar pun banyak hikmah kehidupan yang dapat dijadikan pelajaran.

Askolani Nasution yang merupakan penulis naskah pada film tersebut  kepada ANTARA, Kamis mengatakan, film ini nantinya direncanakan berdurasi tiga jam. Panjangnya durasi itu mengingat perjalanan hidup Sibaroar memerlukan deskripsi yang lebih detail.

"Kalau dipaksakan durasi 90 menit, akan banyak moment yang hilang, sekurang-kurangnya berdurasi 180 menit. Kalau perlu dibuat skuel tiga episode dengan masing-masing 60 menit," katanya.

Ia mengatakan, dalam sinopsi yang dibuat, ceritanya dimulai dari dikirimnya Panglima Perang Kerajaan Pagaruyung ke wilayah Mandailing.  Panglima itu, Batara Gurga Pinayungan, kemudian bertemu dengan ratu kerajaan orang bunian di Talamau, Putri Rumondang Bulan. Karena saling jatuh cinta, keduanya menikah dengan pesta besar-besaran. Mereka kemudian memiliki anak, yakni Sibaroar. Tetapi karena suatu hal, ketika Sibaroar baru berusia enam bulan, Batara Gurga Pinanyungan dipanggil pulang ke Pagaruyung.

"Menguatnya gaung tokoh “Sibaroar” ini disahuti oleh generasi muda Nasution yang tergabung dalam IKANAS. Amir Hamdani Nasution, misalnya, segera mengusulkan agar dibentuk tim penggalangan dana bagi pembuatan film Sejarah Nasution tersebut," ujarnya.

Disebutkannya,  dalam prosesnya nanti film ini direncanakan  akan dikemas oleh tim kreatif yang dipimpinnya, karena melibatkan berbagai pasukan kerajaan, butuh ratusan pemain untuk mendukung film kolosal ini.  Dan kalau nanti dananya memungkinkan, tentu sedapat mungkin akan melibatkan aktor dan aktris berskala nasional, selain tentu pemeran lokal.

"Itu semua tergantung produser setidaknya, film ini diharapkan akan menjadi sinema pertama yang mengangkat kisah perjalanan nenek moyang marga Nasution,"harap Askolani.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018