Batubara, 9/10 (antarasumut)- Rencana pemindahan PT Inalum ke Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara mengecewakan Pemkab Batubara. Plt Bupati Batubara RM Harry Nugroho kepada wartawan, Senin (9/10/2017), mengatakan kurang sependapat dengan rencana Presiden RI Joko Widodo.
"Pemindahan itu bukan perkara gampang. Sudah ada aset triliun rupiah di sana. Itu bagaimana? Saya kurang sependapat dengan rencana pemindahan PT Inalum itu," kata Harry Nugroho.
Sampai saat ini dia mengemukakan belum ada siapapun secara resmi berkoordinasi dengannya soal rencana pemindahan itu. Penyebab timbulnya rencana Presiden Jokowi memindahkan PT Inalum itu juga belum diketahuinya.
"Secara resmi cerita ini belum sampai ke saya. Tapi saya yakin mereka (pusat) akan berdiskusi dengan saya soal rencana pemindahan itu," kata Harry.
Sementara itu, Ketua APINDO Batubara OK Aziz mengatakan pemindahan PT Inalum ke Kalimantan Utara sangat tidak masuk akal. Dia mengkajinya dari sudut keilmuan.
"Saya pernah bekerja di Inalum. Perusahaan itu membutuhkan sedikitnya 500 MW listrik dengan pembangkit sekelas sigura-gura sana. Lalu di mana persediaan seperti itu didapatkan di Kalimantan Utara? Belum lagi biaya pembangunan pembangkit listrik dan pabrik peleburan. Tidak mungkin itu," ujarnya.
Dia mengajak masyarakat untuk teliti menerima informasi. Bisa jadi berita yang beredar soal pemindahan PT Inalum itu tidak seluruhnya benar.
"Belum tentu juga itu seutuhnya benar soal pemindahan. Sekarang ini informasi dari kementerian kita sudah sering tidak sejalan. Jangan-jangan ada muatan politisnya jelang Pilpres 2019. Kalau politis urusan merekalah itu. Tapi dari sudut keilmuan, saya tidak percaya PT Inalum akan dipindahkan," kata Aziz
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017