Medan, 30/11 (Antara) - Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID dibentuk pemerintah untuk menekan angka inflasi di Indonesia yang sempat melonjak .
         
Langkah pemerintah itu nyatanya membuahkan hasil.
       
TPID yang di dalamnya terdiri dari berbagai instansi seperti Bank Indonesia berhasil menekan angka inflasi.
       
Langkah -langkah TPID seperti melakukan operasi pasar, membentuk klaster bahan pangan di daerah dan kerja sama antardaerah untuk memperlancar pasokan barang berhasil menekan angka inflasi
      
"BI  memang diberi mandat menjaga stabilitas nilai Rupiah yang tercermin dari dua hal yakni inflasi yang stabil dan jumlah devisa yang masuk," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara 
        
Dia mengakui dengan adanya TPID, maka ketersediaan barang dan harga bisa dijaga sehingga daya beli menguat.
     
Dengan bisa terjaga, maka inflasi dapat ditekan. Dalam tiga tahun terakhir, inflasi diakui bisa berada pada level rendah.
     
Inflasi  5,4 Persen

Pada tahun 2017 ini, BI menargetkan inflasi bisa terjaga 5,4 persen .
     
Dengan inflasi yang terjaga di sekitar itu, bukan saja daya beli masyarakat terjaga, tetapi juga menjaga stabilisasi keuangan negara.
       
Dia  memberi contoh, kalau inflasi tinggi seperti 7 persen, maka suku bunga tabungan dan kredit meningkat juga.
       
Pemegang uang dengan jumlah banyak dipastikan meminta suku bunga deposito di atas 7 persen. 
      
Suku bunga deposito ayau tabungan yang besar otomatis.membuat bunga kredit juga lebih besar.
     
Suku bunga kredit yang tinggi akan akan  mengganggu sektor bisnis.
      
"Jadi besaran inflasi harus dijaga agar perekonomian terjaga," katanya pada pelatihan wartawan daerah se Indonesia di Jakarta, 20 -21 November.
       
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko, Iskandar Simirangkir pada acara pelatihan wartawan daerah Bank Indonesia di Jakarta, 20 November menyebutkan, peran TPID cukup besar dalam.menekan angka inflasi.
         
Langkah-langkah yang dilakukan TPID diminta bisa terus ditingkatkan agar  bisa semakin mengendalikan inflasi.
         
Dia juga mengakui pemberitaan positif media massa atas langkah TPID sangat membantu menekan inflasi.
         
Iskandar menegaskan pentingnya pengendalian harga seperti beras yang menyumbang  inflasi sebesar 21 persen.
       
Jadi kalau harga beras naik satu persen saja maka penduduk miskin bertambah 120.000 orang. 
      
“Dampak kenaikan harga sangat luar biasa sehingga harus dikendalikan," katanya.
       
Inflasi tinggi akan membuat beban APBN meningkat, terutama kenaikan satu persen suku bunga SBN maka menambah beban bunga APBN Rp300 miliar. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017