Rantauprapat, 15/11 (Antarasumut) - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu akan membangun taman budaya seluas dua hektar di inti Kota Rantauprapat untuk aktifitas masyarakat di daerah.

Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap, Rabu di Pendopo kabupaten mengatakan, pembangunan sarana dan prasarana yang menelan biaya miliaran rupiah itu akan didukung perusahan dan perbankan melalui aspek ekonomi, sosial dan lingkungan melalui tanggung jawab atau pengelolaan dana Coorporate Social Responsibility atau CSR.

Dalam silaturrahmi bupati yang di hadiri 38 perusahaan dan 16 perbankan serta pelaku usaha itu Pangonal memaparkan, setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) sesuai dengan UU nomor 40 tahun 2007 mempunyai tanggungjawab sosial.

Secara tehnis, Kabupaten Labuhanbatu memiliki APBD untuk membiayai semua pengeluaran pemerintah termasuk untuk anggaran pembangunan. Namun, kemampuan APBD sekira Rp1,3 triliun itu juga terbatas pemakaiannya.

"Jika bergantung pada APBD, maka untuk mencapai target pembangunan yang telah direncanakan rasanya sulit tercapai, saya mengharapkan CSR perusahaan dan perbankan untuk membantu pembangunan yang menyentuh ke masyarakat," katanya.

Pihaknya sudah merancang bangunan, infrastruktur, kesiapan petugas dan sarana taman budaya yang rencananya akan dibangun di bekas Pasar Baru di inti Kota Rantauprapat dalam mendorong perekonomian di daerah.

Menurut Ketua DPC PDI-Perjuangan Labuhanbatu ini, rencana pembangunan taman budaya 'Ika Bina En Pabolo' itu akan menambah kawasan rekreasi dan penghijauan, selain sarana dan prasarana di sekitaran Stadion Bina Raga Rantauprapat yang dimiliki Kabupaten Labuhanbatu.

"Pihak perusahaan maupun perbankan tidak perlu memberikan uang kontan, tetapi bergotong royong membangun fasilitas yang dibutuhkan," ujarnya.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Labuhanbatu, Abdul Karim Hasibuan mengapresiasi rencana pembangunan taman budaya yang diwacanakan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

Langkah pembangunan tersebut, sangat berguna bagi masyarakat yang butuh akan penghijauan dan taman rekreasi inti Kota Rantauprapat. "Saya mendukung wacana pembangunan taman budaya itu," ujar Karim Hasibuan ketika dikonfirmasi terpisah.

Karim menilai, sebelum dilakukan pembangunan, sebaiknya melihat tata ruang kota dan mensinergikan dengan pelaku usaha mikro dan kecil menengah dalam dalam morong perekonomian di daerah.

Menurutnya, pembangunan taman budaya itu jangan menjadi timpang dengan kedaan ekonomi sekarang, karena taman budaya itu akan digunakan selamanya. "Jadi harus di pikirkan infrastrukturnya secara matang," ujar Ketua DPC Partai Gerindra Labuhanbatu ini.

Pewarta: Kurnia hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017