Parapat, 14/10 (Antarasumut) - Perayaan Hari Ulos atau hio (kain khas etnik Batak) di Pantai Bebas, Parapat, Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sabtu, menjadi bukti keseriusan Bupati Simalungun, JR Saragih menjadikannya sebagai warisan budaya dunia.
     Kain ulos sudah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional bukan benda pada tanggal 17 Oktober 2014 dengan nomor register 0010000708 yang menjadi momentum dalam melestarikan kain ulos.
     Penetapan itu juga dinilai sebagai langkah maju untuk bisa masuk ke dalam tahap berikutnya, yakni mendapatkan pengakuan dunia sebagai warisan budaya dunia melalui badan PBB, UNESCO.
     Dalam upaya menjadikan kain ulos atau hio sebagai warisan budaya dunia, maka JR Saragih bergerak cepat melakukan pembenahan, termasuk mempersiapkan lahan dan tempat para penenunnya.
     Pemerintahan Kabupaten Simalungun menyiapkan lahan rest area di Kecamatan Purba untuk menampung para penenun kain ulos yang dipersiapkan sebanyak hampir 50 orang.
     Kemudian langkah berikutnya, mempersiapkan lahan minimal 10 hektar untuk memiliki bahan baku utama dalam membuat kain ulos atau hio, karena itu menjadi syarat mutlak yang ditetapkan UNESCO.
     "Segera kita tindaklanjuti karena jangan lagi membuat mimpi untuk penenun tapi berikan penenun punya harapan hidup," kata JR Saragih.
     Bupati Simalungun juga menegaskan, perayaan kain ulos sebagai dukungan Pemerintah Kabupaten Simalungun terhadap program Presiden Jokowi yang menjadikan Danau Toba sebagai Monaco of Asia dan menjadikan destinasi pariwisata utama Indonesia.
     Wakil Ketua DPD RI, Darmayanti Lubis menilai, langkah yang dilakukan Bupati Simalungun, JR Saragih yang terus peduli dengan kain ulos atau hio patut dihargai, apalagi perayaan hari ulos sudah menginjak tiga tahun.
     "Semua kepala daerah yang senantiasa peduli dengan budaya harus didukung, termasuk Bapak JR. Meskipun masih muda, namun selalu ada semangat dan harapan baru untuk membawa kain ulos atau hio terus dikenal oleh masyarakat dunia bukan hanya Indonesia saja," kata Darmayanti.

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017