Tarutung, 10/10 (Antara) – Sebanyak 240 siswa pendidikan anak usia dini berlomba kreatifitas dan kecerdasan pada kegiatan gebyar PAUD Tapanuli Utara 2017 yang digelar di Gedung Nasional, Tarutung, Selasa.
Keseluruhan anak yang berasal dari berbagai PAUD se-Taput berlomba mewarnai lukisan, menari tor-tor dan tari kreatif, fesyen, serta lomba bernyanyi.
“Hobi anak harus dibina dan dikontrol agar sejalan dengan harapan orangtua untuk menciptakan generasi emas,†ujar Bunda PAUD Taput Satika Simamora setelah menyaksikan talenta-talenta emas yang dimiliki seluruh anak.
Kegiatan gebyar yang digelar dengan tema pengembangan kreatifitas dan kecerdasan anak usia dini menuju generasi emas, kata Satika, adalah upaya mengembangan dan memunculkan kreasi dan kecerdasan anak.
“Gunakanlah lagu-lagu tradisional yang tepat untuk musik latar tarian yang ingin ditampilkan,†sebutnya seraya menekankan agar pagelaran kedepannya lebih bernuansa keadatan demi menjaga dan mempertahankan kearifan lokal.
Satika menyampaikan apresiasinya kepada orangtua yang mendukung anak dalam memunculkan dan mengembangkan hobi.
Para guru dan orangtua juga diajak untuk mengajarkan anak pola hidup bersih dan sehat. Sebab, menurutnya, apa yang diperhatikan anak di rumah maupun dilingkungannya, hal itu juga yang kerap ditiru oleh anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Keseluruhan anak yang berasal dari berbagai PAUD se-Taput berlomba mewarnai lukisan, menari tor-tor dan tari kreatif, fesyen, serta lomba bernyanyi.
“Hobi anak harus dibina dan dikontrol agar sejalan dengan harapan orangtua untuk menciptakan generasi emas,†ujar Bunda PAUD Taput Satika Simamora setelah menyaksikan talenta-talenta emas yang dimiliki seluruh anak.
Kegiatan gebyar yang digelar dengan tema pengembangan kreatifitas dan kecerdasan anak usia dini menuju generasi emas, kata Satika, adalah upaya mengembangan dan memunculkan kreasi dan kecerdasan anak.
“Gunakanlah lagu-lagu tradisional yang tepat untuk musik latar tarian yang ingin ditampilkan,†sebutnya seraya menekankan agar pagelaran kedepannya lebih bernuansa keadatan demi menjaga dan mempertahankan kearifan lokal.
Satika menyampaikan apresiasinya kepada orangtua yang mendukung anak dalam memunculkan dan mengembangkan hobi.
Para guru dan orangtua juga diajak untuk mengajarkan anak pola hidup bersih dan sehat. Sebab, menurutnya, apa yang diperhatikan anak di rumah maupun dilingkungannya, hal itu juga yang kerap ditiru oleh anak.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017