Padangsidimpuan, 29/9 (Antarasumut)- Meskipun sampai saat ini belum ditemukan adanya pil PCC di Kota Padangsidimpuan, Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan, Hj Taty Ariani Tambunan meminta semua pihak ikut terlibat dalam menerangi peredaran pil PCC agar jangan sampai masuk.

Menurutnya, pemerintah juga mempunyai keterbatasan untuk menjangkau seluruh masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan aparat penegak hukum juga patut di acungi jempol dalam memberantas rantai peredarannya, dengan melakukan sidak kesejumlah apotek.

Ia juga sangat prihatin dengan kasus pil PCC yang membuat anak-anak sampai meninggal.
Bahkan ternyata juga ada tertangkap ibu-ibu yang menjualnya. Makanya, lebih sempit lagi menurutnya pengawasan dimulai dari keluarga. "Kemudian apa lagi yang bisa kita lakukan, di dalam keluarga jangan mau terlibat. Baik sebagai penjual maupun pemakainya. Orang gila di rumah sakit jiwa saja rindunya pengen sembuh. Masa kita yang waras yang mau gila," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Kota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe mengatakan, untuk memastikan bahwa obat-obat yang dijual di pasaran benar-benar aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat, petugas kita sedang melakukan pendataan menyeluruh setiap apotek yang ada di Kota Padangsidimpuan, dari mana asalnya, agar dapat dilakukan deteksi dini dan antisipasi kini, harapnya, dan untuk data sementara belum ada Pil PCC yang menjadi ancaman serius di Kota Padangsidimpuan, ucapnya melalui seluler.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017