Sipirok,14/8(Antarasumut)-Selain kopi, komoditi cengkeh juga cukup menjanjikan bagi petani khususnya di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan

Ismail Sitompul (54), salah satu warga petani Simaninggir kepada Antara, di Sipirok, Senin, mengatakan bermodalkan 50 batang cengkeh miliknya cukup banyak membantu menguliahkan anak-anaknya.

Menurut ayah lima anak itu setiap kali panen dia mampu meraup keuntungan dari hasil cengkehnya setiap tahunnya mencapai Rp. 50 juta.

Dimana  perbatang pohon cengkehnya dapat memberikan nilai jual cengkeh kering mencapai  Rp.1 juta.

Dala setiap batang pohon dapat menghasilkan cengkeh setelah dikeringkan berkisar 5 kilogram dengan harga jual perkilonya dikisaran Rp.200 ribu, sedang harga jual cengkeh basah dikisaran Rp.80 ribu per kilo.

Cengkeh ditanam tumpang sari bersama 100 batang kopi arabica diatas luasan lahan sekitar 4 ribu meter persegi.

"Dari atas lahan yang sama namun kita bisa menikmati hasil sekaligus dari dua komoditi berbeda yakni cengkeh dan kopi,"kata suami tercinta Masrida Murni Siagian itu.

Dari hasil seratus batang kopinya dia bisa mendapatkan gabah kopi 50 solup (1 solup setara 1,025 Kg) dalam setiap minggu yang bisa terjual Rp20 ribu-Rp.25 ribu per solup.

Tekad dia bagaimana mengurus kebun miliknya dengan baik demi menyekolahkan kelima anak-anaknya dua dibangku kuliah (Universitas Andalas dan IPB Bogor), satu SMA, SMP dan tingkat Sekolah Dasar.


Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017