Medan, 4/6 (Antarasumut) - Bank Indonesia meyakini inflasi di Provinsi Sumatera Utara pada 2017 terkendali pada sasaran yang diperkirakan sebesar 4 plus minus satu persen atau 3-5 persen.

"Keyakinan itu mengacu pada posisi Mei inflasinya hanya 0,07 persen, setelah bulan-bulan sebelumnya mengalami deflasi," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut Arief Budi Santoso, di Medan, Sabtu.

Inflasi Sumut 0,07 persen itu lebih rendah dari angka nasional mencapai 0,39 persen dan dari rata-rata historis 5 tahun terakhir mencapai 0,44 persen.

"Keyakinan inflasi sesuai sasaran itu semakin kuat karena Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumut berkomitmen untuk menjaga pasokan dan kelancaran distribusi bahan pokok terutama sepanjang bulan puasa dan lebaran," katanya lagi.

Adanya Satgas Pangan juga diharapkan semakin menjaga stabilitas harga dengan mengatasi permasalahan penimbunan pasokan bahan pokok.

Arief menjelaskan, inflasi yang masih rendah tersebut menunjukkan masih terjaga pasokan.

Kondisi itu semakin diperkuat dengan melihat kelompok"volatile food" yang masih mengalami deflasi sebesar 0,52 persen secara bulanan dan tahunan 2,06 persen.

"Masih berlangsung musim panen di kawasan Pulau Jawa seperti komoditas bawang merah maupun sayur mayur mendorong deflasi pada komoditas VF," katanya pula.

Diharapkan dengan inflasi terjaga atau sesuai sasaran, perekonomiam Sumut tahun ini bisa lebih baik atau minimal bertahan seperti tahun 2016.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017