Aekkanopan, 19/4 (Antarasumut) - Indonesia mengalami ancaman sangat dahsyat yaitu population explosive (ledakan penduduk). Ini karena jumlah yang lahir luar biasa besar dibanding yang meninggal disebabkan harapan hidup yang semakin tinggi.

Demikian antara lain dikatakan Wakil Bupati Labura Drs Dwi Prantara MM sebelum membuka Pencanangan Bhakti Sosial IBI KB Kesehatan yang dilaksanakan di halaman rumah dinas Camat Kualuhhulu Jhon Fery SSTP, Rabu.

"Kematian semakin rendah, kelahiran semakin tinggi, sementara  jumlah sumberdaya tetap. Maka 25 tahun lagi Republik Indonesia jadi sangat memprihatinkan," katanya dalam acara yang dihadiri Kadis PPKB HM Sueb SPd, Kadis Kominfo Drs Sugeng dan pejabat lain tersebut.

Dijelaskannya, ada tiga permasalahan penduduk di Indonesia yaitu pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran, yang tidak merata dan kualitas kehidupan yang rendah. Kalau tidak segera diantisipasi maka akan menimbulkan dampak besar.

Dicontohkannya, Labura dengan luas lebih kurang 380 ribu hektare dengan penduduk sekitar 350 ribu jiwa. Jika dirata-ratakan per orang memiliki 1 ha. "Ini masih ideal karena masih ada sektor lain seperti perdagangan dan industri," ujarnya.

Namun jika dalam waktu 10 tahun pasangan subur memiliki empat anak, maka hal itu akan menjadi ancaman. "Persoalan ini terjawab jika ada kerjasama antara pihak terkait. Sinergitas IBI, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan pihak lain. Dan ini sudah terlihat pada acara ini," ujarnya.

Kemudian cara lain adalah dengan meghindari pernikahan dini karena cukup menakutkan. Anak-anak SMP saja sekarang sudah mengetahui seks pranikah. "Jadi sosialisasi masalah penduduk perlu ditingkatkan. KB bukan kepentingan pemerintah tapi untuk keluarga sendiri," sebutnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, wabup juga mengharapkan agar instansi lain seperti Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan lainnya turut dilibatkan dalam mensukseskan KB. Jadi proyeksi zero population growth 10 tahun yang akan datang bisa berhasil.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017