Medan, 31/1 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menargetkan produksi jagung di tahun 2017 bisa mencapai 1,9 juta ton dari 1,6 juta ton pipil kering di tahun 2016.

"Target memang terus dinaikkan meski realisasi di 2016 berdasarkan data sementara belum capai target," kata Kepala Subbagian Program Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Marino di Medan, Selasa.

Kenaikan produksi jagung di tahun ini dilakukan dengan upaya peningkatan produksi dan luas tanam.

Produktivitas tanaman jagung tahun 2017 diharapkan bisa sebanyak 6,3 ton per hektare dari 6,1 ton per hektare di 2016.

Sementara peningkatan luas areal diharapkan dari hasil pemanfaatan lahan menganggur milik PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) yang sudah dilakukan kerja sama.

"Pemprov Sumut berupaya agar produksi naik terus karena selain kebutuhan meningkat, juga ada beban target kenaikan produksi jagung Sumut dimana hingga 2017 ini bisa sebanyak 536.892 ton untuk mendukung program swasembada pangan nasional di tahun 2017 juga," ujarnya.

Kalau semua target itu tercapai, ujar Marino, maka pada 2017 surplus jagung Sumut ada sebanyak 888.292 ton.


"Semoga semua bisa tercapai sesuai target, meski diakui masih ragu karena beberapa faktor membuat produksi jagung Sumut terganggu," kata Marino.


Dia menjelaskan, seperti halnya padi, dari 33 kabupaten/kota, hanya Sibolga yang belum terdata memiliki data tanaman jagung.


Sementara Kabupaten Karo masih tercatat sebagai produksi terbanyak, meski dewasa ini produksi terganggu akibat ada erupsi Gunung Sinabung.


"Mudah-mudahan dengan dukungan pemerintah pusat secara terus menerus termasuk dengan memberi benih jagung berkualitas, peningkatan produksi jagung Sumut bisa sesuai harapan untuk membantu pencapaian target swasembada pangan nasional," katanya.***3***


(T.E016/B/Y008/Y008) 31-01-2017 14:50:28

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017