Medan, 25/1 (Antara) - GO-JEK terus berupaya mengembangkan layanannya untuk makin membuka banyak lowongan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan masyarakat di tengah gaya hidup masyarakat yang makin ingin mudah dan cepat dalam melakukan banyak hal.
"Layanan GO-JEK dengan GO-RIDE dan GO-CAR, misalnya, sudah terbukti memberi peluang kerja bagi orang yang tidak memliki kerja sebelumnya, termasuk menambah pendapatan," ujar Chief Marketing Officer GO-JEK Indonesia Piotr Jakubowski di Medan, Rabu.
Dengan adanya pekerjaan dan peningkatan pendapatan, tentunya diharapkan bisa menekan angka kejahatan, pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan warga di Indonesia.
Apalagi, kata Piotr yang didampingi City Head of Medan Edy Tan, manajemen GO-JEK tidak sekadar bermitra dengan masyarakat, tetapi juga mengajarkan banyak hal, seperti mengenal layanan jasa keuangan karena harus memiliki rekening, latihan berkendaraan dengan baik hingga bisa mendaftar ke BPJS karena ada wadahnya.
Bahkan, layanan G0-PAY membuat masyarakat makin paham dengan kemudahan transaksi tanpa uang tunai sehingga juga aman dari kejahatan.
"GO-JEK terus berupaya berevolusi sejalan dengan perkembangan zaman. Pada era digital, semua masyarakat ingin bisa lebih mudah melakukan hal apa saja," ujar Piotr.
Dewasa ini sudah ada 16 layanan mulai GO-JEK, GO-CAR-GO FOOD, hingga GO-POINTS yang diberikan GO-JEK sejak diluncurkan pada tahun 2010 sebagai call center dan dimulainya secara aplikasi pada tahun 2015.
Layanan GO-JEK itu sendiri makin diminati masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya terus jumlah mitra dan merchant.
"Mitra GO-JEK sudah 250.000 untuk di driver dan sekitar 7.000 di penyedia jasa lainnya di seluruh Indonesia," katanya.
Misalnya, merchant di layanan GO-FOOD, sudah lebih dari 35.000.
Dia mengakui, dewasa ini, GO-JEK memang masih beroperasi di 15 kota, yakni Bandung, Surabaya, Bali, Makasar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Menado, Samarinda, dan Batam.
"Rencananya GO-JEK memang akan memperluas kota yang dilayani. Akan tetapi, dewasa ini lebih mengutamakan meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
City Head of Medan GO-JEK Edy Tan mengatakan bahwa sejak layanan GO-JEK beroperasi di Medan, mitra dan merchant serta pengguna jasa layanan makin meningkat pesat.
Di Medan, kata dia, layanan yang paling meningkat adalah GO-FOOD. Hal itu mungkin karena Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara dikenal dengan kota kuliner.
"Peningkatan layanan jasa GO-FOOD tentu saja bisa mengembangkan usaha kuliner yang sebagian besar merupakan usaha UMKM," kata Edy Tan.
(T.E016/B/D007/D007) 25-01-2017 21:11:45
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Layanan GO-JEK dengan GO-RIDE dan GO-CAR, misalnya, sudah terbukti memberi peluang kerja bagi orang yang tidak memliki kerja sebelumnya, termasuk menambah pendapatan," ujar Chief Marketing Officer GO-JEK Indonesia Piotr Jakubowski di Medan, Rabu.
Dengan adanya pekerjaan dan peningkatan pendapatan, tentunya diharapkan bisa menekan angka kejahatan, pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan warga di Indonesia.
Apalagi, kata Piotr yang didampingi City Head of Medan Edy Tan, manajemen GO-JEK tidak sekadar bermitra dengan masyarakat, tetapi juga mengajarkan banyak hal, seperti mengenal layanan jasa keuangan karena harus memiliki rekening, latihan berkendaraan dengan baik hingga bisa mendaftar ke BPJS karena ada wadahnya.
Bahkan, layanan G0-PAY membuat masyarakat makin paham dengan kemudahan transaksi tanpa uang tunai sehingga juga aman dari kejahatan.
"GO-JEK terus berupaya berevolusi sejalan dengan perkembangan zaman. Pada era digital, semua masyarakat ingin bisa lebih mudah melakukan hal apa saja," ujar Piotr.
Dewasa ini sudah ada 16 layanan mulai GO-JEK, GO-CAR-GO FOOD, hingga GO-POINTS yang diberikan GO-JEK sejak diluncurkan pada tahun 2010 sebagai call center dan dimulainya secara aplikasi pada tahun 2015.
Layanan GO-JEK itu sendiri makin diminati masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya terus jumlah mitra dan merchant.
"Mitra GO-JEK sudah 250.000 untuk di driver dan sekitar 7.000 di penyedia jasa lainnya di seluruh Indonesia," katanya.
Misalnya, merchant di layanan GO-FOOD, sudah lebih dari 35.000.
Dia mengakui, dewasa ini, GO-JEK memang masih beroperasi di 15 kota, yakni Bandung, Surabaya, Bali, Makasar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Menado, Samarinda, dan Batam.
"Rencananya GO-JEK memang akan memperluas kota yang dilayani. Akan tetapi, dewasa ini lebih mengutamakan meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
City Head of Medan GO-JEK Edy Tan mengatakan bahwa sejak layanan GO-JEK beroperasi di Medan, mitra dan merchant serta pengguna jasa layanan makin meningkat pesat.
Di Medan, kata dia, layanan yang paling meningkat adalah GO-FOOD. Hal itu mungkin karena Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara dikenal dengan kota kuliner.
"Peningkatan layanan jasa GO-FOOD tentu saja bisa mengembangkan usaha kuliner yang sebagian besar merupakan usaha UMKM," kata Edy Tan.
(T.E016/B/D007/D007) 25-01-2017 21:11:45
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017