Puncak Peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Tapanuli Selatan baru saja usai, Kamis 24 November 2016.

Acara yang berlangsung di halaman depan pendopo Kantor Bupati, di Sipirok tampak begitu meriah.

Terpantau ribuan kelompok masyarakat dan pembangunan kumpul diareal pusat pemerintahan Tapsel itu.  

Berbagai penghargaan diberikan pada puncak peringatan hari jadi itu, seperti bantuan CSR PT Bank Sumut, penyerahan sertifikat prona dan lain sebagainya.

Terlepas dari itu semua perlu digarisbawahi kata Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu dalam pidatonya pada upacara tersebut.

Ada beberapa momen dan tantangan yang dipetik dari balik hari jadi ke-66 Kabupaten Tapanuli Selatan ini, apa itu?

Pertama kata Bupati mari kita jadikan itu sebagai wahana refleksi diri atau introspeksi sekaligus evaluasi sejauh mana kita berkontribusi perjalanan sejarah Tapsel.

Momen kedua dituntut berpikir pisioner menatap kedepan demi Tapsel untuk lebih baik.

Disamping meneguhkan komitmen, penting menunjukkan karya nyata sesuai kapasitas dan kompetensi masing-masing sebagai momen ketiga.

Diusianya yang sudah 66 tahun, tetapi masih juga berbagai tantangan dihadapi Tapanuli Selatan baik hari ini dan kemasa mendatang, apa itu?

Tantangan Pertama infrastruktur jalan, lapangan kerja, kemiskinan, dan ekonomi.

Kedua terkait tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.

Terakhir  terkait peningkatan sinergitas antara pemerintah. Pusat, Provinsi, Pemerintah Daerah juga kebawah dengan Desa, demikian dengan para pelaku usaha dan masyarakat luas.

"Dinamika pembangunan Tapsel telah kita lalui dengan masih saratnya berbagai tantangan, meski 'stave by stave' permasalahan itu terurai, hasilnya juga ada" kata Syarul.

Kuncinya kata dia, kerja keras, karena, seberat apapun tantangan akan bisa terjawab melalui  kerja keras tadi.

Dimana diusianya 66 Tahun, Pertumbuhan positif Tapanuli Selatan bagi pembangunan didaerah sudah dirasa masyarakat.

"Semua keberhasilan pembangunan yang kita raih tersebut hasil kerja keras kita semua komponen masyarakat daerah, mulai jajaran birokrasi, DPRD, FKPD dan elemen masyarakat lainnya,"sebutnya.

Diakhir katanya Bupati Syahrul mengingatkan semua untuk waspada agar tidak  terkontaminasi seperti krisis mental, ideologi, karakter dan krisis kepercayaan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.

"Mari tetap kita konsisten dan berkomitmen sebagai benteng Pancasila dan basis pembanagunan, jaga terus kekompakan, pererat persaudaraan," pungkasnya.

Terpenting lagi tambahnya, bagimana tantangan itu dibuat menjadi sebuah kekuatan dahsyat untuk kemajuan pembangunan berbagai sektor idalam rangka mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, dan sejahtera, semoga! 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016