Medan, 8/9 (antarasumut) - Pejabat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo mengatakan, hingga kini tidak ada penambahan jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung.
"Sampai saat ini jumlah para pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang tercatat di BPBD Karo, masih tetap 9.318 jiwa atau 2.522 kepala keluarga (KK)," kata Sekretaris BPBD Karo, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Kemudian, menurut dia, jumlah pengungsi laki-laki ada sebanyak 4.616 orang, perempuan 4.702 orang, lanjut usia (lansia) 532 orang, ibu hamil 70 orang, bayi di bawah lima tahun (balita) dan 193 bayi.
"Seluruh warga pengungsi tersebut berasal dari 9 desa di Kabupaten Karo, Provinsi Sumut," ujar Jhonson.
Ia mengatakan, sembilan desa itu adalah Tiga Pancur, Pintu Besi, Sigarang-garang, Jeraya, Kuta Rakyat, Kuta Ginjang dan Dusun Lau Kawar, Mardinding serta Kuta Tunggal.
Seluruh pengungsi erupsi Sinabung itu ditempatkan di Posko Penampungan Kabanjahe, yakni Kantor KNPI, Gereja HKBP, Gereja Katolik, Gedung Unika dan lokasi lainnya.
"Ribuan pengungsi yang tinggal di lokasi penampungan tersebut, dalam keadaan sehat dan tetap mendapatkan bantuan logistik yang diberikan Pemkab Karo," katanya.
Jhonson juga mengingatkan, kepada pengungsi jangan ada yang pulang ke desanya melihat ladang dan perkebunan karena saat ini masih terjadi luncuran awan panas erupsi Gunung Sinabung.
"Warga harus tetap mematuhi imbauan yang disampaikan Pemkab Karo untuk menghindari agar tidak terjadinya korban awan panas tersebut," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo.
Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, selama beberapa hari ini semakin tinggi, yakni erupsi disertai guguran awan panas.
Kepala Pusat Data Informasi dam BNPB, Sutopo di Jakarta, Sabtu (28/8) mengatakan, tingginya tekanan dan suplai energi dari dapur magma Gunung Sinabung menyebabkan aktivitas vulkanik sangat tinggi.
Bahkan, menurut dia, kubah lava atau sumbat lava bervolume 2,6 juta meter kubik dari kawah gunung sudah runtuh. Erupsi disertai awan panas guguran secara terus-menerus berlangsung di Gunung Sinabung.
"Gempa guguran juga masih sangat tinggi.Sejak Kamis 25 Agustus hingga pukul 12.00 Wib terjadi 84 kali gempa guguran dengan amplitude 5-110 milimeter dan lama gempa 33-1.088 detik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Sampai saat ini jumlah para pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang tercatat di BPBD Karo, masih tetap 9.318 jiwa atau 2.522 kepala keluarga (KK)," kata Sekretaris BPBD Karo, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Kemudian, menurut dia, jumlah pengungsi laki-laki ada sebanyak 4.616 orang, perempuan 4.702 orang, lanjut usia (lansia) 532 orang, ibu hamil 70 orang, bayi di bawah lima tahun (balita) dan 193 bayi.
"Seluruh warga pengungsi tersebut berasal dari 9 desa di Kabupaten Karo, Provinsi Sumut," ujar Jhonson.
Ia mengatakan, sembilan desa itu adalah Tiga Pancur, Pintu Besi, Sigarang-garang, Jeraya, Kuta Rakyat, Kuta Ginjang dan Dusun Lau Kawar, Mardinding serta Kuta Tunggal.
Seluruh pengungsi erupsi Sinabung itu ditempatkan di Posko Penampungan Kabanjahe, yakni Kantor KNPI, Gereja HKBP, Gereja Katolik, Gedung Unika dan lokasi lainnya.
"Ribuan pengungsi yang tinggal di lokasi penampungan tersebut, dalam keadaan sehat dan tetap mendapatkan bantuan logistik yang diberikan Pemkab Karo," katanya.
Jhonson juga mengingatkan, kepada pengungsi jangan ada yang pulang ke desanya melihat ladang dan perkebunan karena saat ini masih terjadi luncuran awan panas erupsi Gunung Sinabung.
"Warga harus tetap mematuhi imbauan yang disampaikan Pemkab Karo untuk menghindari agar tidak terjadinya korban awan panas tersebut," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo.
Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, selama beberapa hari ini semakin tinggi, yakni erupsi disertai guguran awan panas.
Kepala Pusat Data Informasi dam BNPB, Sutopo di Jakarta, Sabtu (28/8) mengatakan, tingginya tekanan dan suplai energi dari dapur magma Gunung Sinabung menyebabkan aktivitas vulkanik sangat tinggi.
Bahkan, menurut dia, kubah lava atau sumbat lava bervolume 2,6 juta meter kubik dari kawah gunung sudah runtuh. Erupsi disertai awan panas guguran secara terus-menerus berlangsung di Gunung Sinabung.
"Gempa guguran juga masih sangat tinggi.Sejak Kamis 25 Agustus hingga pukul 12.00 Wib terjadi 84 kali gempa guguran dengan amplitude 5-110 milimeter dan lama gempa 33-1.088 detik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016