Medan, 18/5 (Antara) - Bank Indonesia bekerja sama dengan petani binaan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara melakukan uji coba penananaman bawang putih dengan sistem organik.

"Kalau hasil penanaman berhasil, maka BI (Bank Indonesia) akan melanjutkan dengan pengembangan bibit seperti yang sudah dilakukan terhadap tanaman bawang merah di Karo dan sejumlah sentra produksi lainnya termasuk Dairi," kata Kepala Perwakilan BI Sumut, Difi A Johansyah di Medan, Rabu.

Penanaman perdana yang dilakukan di Desa Batukarang, Kecamatan Payung, pada Rabu, 18 Mei itu dilakukan di lahan 1.300 meter dengan tebaran benih sebanyak 100 kilogram.

Adapun petaninya adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani bawang merah binaan BI yang sudah berhasil di kawasan itu yakni kelompok Tani Tebing Latersia.

"Semoga hasil tanaman bawang putih itu berhasil dengan baik. Kalau berhasil, maka mitos bahwa bawang putih tidak dapat tumbuh baik di Indonesia otomatis tertepiskan," katanya.


Difi menegaskan, kalau berhasil, maka impor bawang putih dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sudah berlangsung lama bisa ditekan.


Selain bisa menekan impor, kalau berhasil, bawang putih itu juga bisa menjadikan Kabupaten Karo, Sumut sebagai sentra utama yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejhteraan petani dan memberikan dampak luas bagi pemerintah kabupaten dan bahkan secara provinsi dan nasional.


Adapun penanaman dengan sistem organik, kata dia, dilakukan BI dengan tujuan untuk membantu menormalisasikan lahan yang sudah terlalu sarat dengan unsur kimia, juga agar harga jualnya bisa lebih mahal serta termasuk mengajarkan hidup sehat di tengah masyarakat dengan mengkonsumsi makanan sejat/organik.


"Penanaman bawang putih organik di Sumut adalah untuk ke empat kali setelah sebelumnya dilakukan di Tegal, Rawamangun dan Lhokseumawe dna diharapkan semua berhasil dengan baik khususnya di Karo yang masih dilanda bencana alam dimana erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi," katanya.


Untuk keberhasilan penanaman bawang putih di Karo, BI sudah melakukan berbagai upaya mulai mencarikan benih yang bagus dengan resiko kegagalan tanam yang rendah, memilih lokasi yang tepat untuk komoditas bawang putih itu hingga melakukan pendampingan kepada petani yang bertanam komoditas tersebut untuk bertanam secara baik dan benar.


"Penanaman yang dilakukan di sekitar Gunung Sinabung dengan kandungan sulfur dari abu vulkanik yang cukup banyak, diharapkan semakin menambah keberhasilan penanaman bawang putih itu," katanya.


Kepala Bulog Sumut, Fatah Yasin, menyebutkan, Bulog memberi apresiasi kepada BI Perwakilan Sumut yang terus melakukan inovasi dalam upaya pengembangan hasil tanaman pangan mulai padi, cabai merah dan bawang merah dan disusul bawang putih.


Dengan semakin banyak produksi, kata dia, maka ketersediaan bahan pangan bisa semakin mengikuti permintaan yang terus naik sejalan dengan penambahan penduduk.


"Ketersediaan yang berimbang dengan permintaan, maka akan menimbulkan stabilitas harga di pasar dan kondisi itu akan membuat inflasi terjaga dengan baik, serta konsumen dan petani bisa sama-sama mendapatkan harga beli dan jual yang wajar," katanya. ***3***


(T.E016/B/T007/T007) 18-05-2016 18:40:40

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016