Jakarta, 6/4 (Antara) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan hingga saat ini belum ada perkembangan terkait pendanaan Rio Haryanto untuk turun di Formula 1 bersama dengan tim Manor Racing meski saat ini kejuaraannya telah menyelesaikan dua seri.

"Masalah uang, memang belum dapat kemajuan. Yang jelas semua usaha ditempuh supaya pendanaan segera dituntaskan," kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto di sela Seminar Revolusi Mental Sepak Bola Indonesia yang digagas Basri di Jakarta, Rabu.

Rio Haryanto untuk bisa turun dikejuaraan jet darat ini bukan hanya berbekal prestasi dilevel dibawahnya. Namun, juga harus mendapatkan dukungan dana yang besar. Untuk bisa mendapatkan satu kursi di tim asal Inggris itu harus membayar 15 juta euro.

Dari jumlah tersebut baru dibayar 5,25 juta euro yang terdiri dari 3 juta uero dari manajemen Rio Haryanto dan 2,25 juta euro dari Pertamina. Dengan demikian, dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan supaya bisa turun dalam satu musim 9,75 juta euro.

Meski kurang, 9,75 juta euro, manajemen Rio Haryanto dipastikan akan kembali mendapatkan kucuran dari Pertamina sebesar 3 juta euro sesuai dengan komitmen awal dari perusahaan milik negara itu dengan total 5,2 juta euro.

Gatot menjelaskan, dengan belum ada perkembangan soal pendanaan, pihaknya akan terus berusaha membantu dalam penyelesaiannya. Bukan hanya masalah dana, namun juga masalah lain termasuk pengurusan visa untuk menghadapi seri-seri berikutnya.

"Memang Rio dan tim kamu bantu untuk pengurusan visa setelah ibu Indah (Ibu Rio Haryanto) menghubungi kami. Pengurusan visa dibutuhkan dengan cepat karena Rio harus ke Shanghai untuk menghadapi seri berikutnya," kata Gatot menegaskan.
        
Pria yang juga Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu menjelaskan, pengurusan visa di Spanyol sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar dua pekan. Namun, dengan campur tangan pemerintah pengurusannya bisa lebih cepat.

"Masalah visa sudah bisa diselesaikan. Yang jelas, pemerintah akan berusaha membantu," kata mantan Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora.

Rio Haryanto merupakan orang pertama Indonesia yang bisa turun di Formula 1 meski hingga saat ini prestasinya belumnya maksimal. Pada seri pertama di Melbourne, Australia, Rio gagal finis karena mengalami kerusakan meski dan seri Bahrain mampu finis diurutan 17.

Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016