Medan, 1/3 (Antara) - Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan terus meningkatkan pembinaan kepada pelaku usaha kecil di daerah itu, sehingga nantinya benar-benar siap dan mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan usaha terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Arjuna Sembiring di Medan, Selasa, mengatakan untuk meningkatkan daya saing bagi para pelaku UMKM, mereka memberikan pembinaan berupa pelatihan dan sosialiasi.
Beberapa pelatihan yang diberikan di antaranya pelatihan administrasi, manajemen keuangan maupun peningkatan kualitas produk yang dihasilkan sehingga mampu memikat perhatian konsumen.
Selain itu, peningkatan keterampilan usaha industri rumah tangga di kecamatan, pelatihan kerajinan membatik, pelatihan membordir, program pengembangan klaster bisnis, pelatihan keterampilan tata boga, perlombaan dan penilaian UP2K, pendataan dan pembuatan "data base" UKMM.
Misalnya, kata dia, baru-baru ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan pelatihan kepada puluhan ibu dan remaja serta pelaku UMKM tentang keahlian tata boga dan pelatihan keterampilan pemanfaatan aneka limbah menjadi produk bernilai ekonomis.
"Pembinaan terhadap UMKM itu adalah tugas kita dan akan terus ditingkatkan sehingga mereka nantinya benar-benar mampu bertahan. Pelatihan maupun sosialisasi kita berikan secara bergiliran," katanya.
Dewasa ini, lanjut dia, UMKM di Kota Medan berkembang cukup pesat, bahkan sampai saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 22 ribu yang sebagian besar didominasi usaha kuliner, dan kerajinan tangan.
Tingginya masyarakat yang menjadi pelaku UMKM, tentunya dinilai cukup positif, karena selain mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, juga mampu membangun perekonomian.
"Pengalaman sudah membuktikan bahwa UMKM merupakan salah satu solusi menghadapi krisis ekonomi dan juga mampu menekan tingginya angka pengangguran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Arjuna Sembiring di Medan, Selasa, mengatakan untuk meningkatkan daya saing bagi para pelaku UMKM, mereka memberikan pembinaan berupa pelatihan dan sosialiasi.
Beberapa pelatihan yang diberikan di antaranya pelatihan administrasi, manajemen keuangan maupun peningkatan kualitas produk yang dihasilkan sehingga mampu memikat perhatian konsumen.
Selain itu, peningkatan keterampilan usaha industri rumah tangga di kecamatan, pelatihan kerajinan membatik, pelatihan membordir, program pengembangan klaster bisnis, pelatihan keterampilan tata boga, perlombaan dan penilaian UP2K, pendataan dan pembuatan "data base" UKMM.
Misalnya, kata dia, baru-baru ini Dinas Koperasi dan UMKM memberikan pelatihan kepada puluhan ibu dan remaja serta pelaku UMKM tentang keahlian tata boga dan pelatihan keterampilan pemanfaatan aneka limbah menjadi produk bernilai ekonomis.
"Pembinaan terhadap UMKM itu adalah tugas kita dan akan terus ditingkatkan sehingga mereka nantinya benar-benar mampu bertahan. Pelatihan maupun sosialisasi kita berikan secara bergiliran," katanya.
Dewasa ini, lanjut dia, UMKM di Kota Medan berkembang cukup pesat, bahkan sampai saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 22 ribu yang sebagian besar didominasi usaha kuliner, dan kerajinan tangan.
Tingginya masyarakat yang menjadi pelaku UMKM, tentunya dinilai cukup positif, karena selain mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, juga mampu membangun perekonomian.
"Pengalaman sudah membuktikan bahwa UMKM merupakan salah satu solusi menghadapi krisis ekonomi dan juga mampu menekan tingginya angka pengangguran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016