Pekanbaru, 20/2 (Antara) - Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Pekanbaru menyatakan komitmennya untuk mempertahankan mutu dan kualitas serta pelayanan kepada konsumen.
"Mempertahankan mutu dan pelayanan yang ramah kepada konsumen itu sangat perlu, karena itu kunci sukses menggarap usaha," kata seorang pemilik usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Keripik Upik di Jalan Sekolah, Rumbai, Jayusman di Pekanbaru, Sabtu.
Pemilik usaha keripik ini membuktikannya dengan sudah membuka cabang untuk penjualan di Jalan Rajawali, Kecamatan Sukajadi. Dia juga segera melakukan pembukaan cabang selanjutnya dalam Februari ini. Padahal mulanya dia hanya merintis dengan memasukkannya ke warung-warung.
Jayusman tidak hanya berhasil dalam usaha kecilnya tetapi juga telah menciptakan lapangan pekerjaan buat orang lain. Kini dia telah memiliki karyawan sebanyak lima orang di tempat produksi dan 12 orang di Cabang Rajawali.
Dengan usahanya itu dia bisa menghasilkan omzet minimal Rp50 juta per bulannya dan pendapatan bersih sekitar Rp10-12 juta per bulan. Bahkan dia sudah bisa menggaji pekerjanya senilai Rp2.500.000 per bulan untuk pekerja lama.
Permintaan tidak hanya datang dari dalam kota Pekanbaru, tetapi juga dari luar daerah seperti Papua, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan yang lainnya. "Kita akan kebanjiran permintaan saat mau puasa, natal, lebaran dan liburan," katanya.
Menurut dia, usaha keripik dan kue miliknya juga sudah dilirik oleh pengusaha Singapura dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga pernah mendatanginya buat pengurusan ekspor barangnya. Namun dia mengaku belum sanggup memenuhi permintaan yang jumlahnya terlalu besar.
Dikatakannya, bahan-bahan untuk keripik selain dari Kulim juga didatangkan dari Provinsi Sumatera Barat. Jenis-jenis bahan yang diolah menjadi keripik dan makanan diantaranya keripik singkong, keripik talas, keripik kentang, ubi rambat, peyek kacang, peyek ikan, rendang telor, sanjai, ganepo, kerupuk opak, steak keju dan steak kentang. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Mempertahankan mutu dan pelayanan yang ramah kepada konsumen itu sangat perlu, karena itu kunci sukses menggarap usaha," kata seorang pemilik usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Keripik Upik di Jalan Sekolah, Rumbai, Jayusman di Pekanbaru, Sabtu.
Pemilik usaha keripik ini membuktikannya dengan sudah membuka cabang untuk penjualan di Jalan Rajawali, Kecamatan Sukajadi. Dia juga segera melakukan pembukaan cabang selanjutnya dalam Februari ini. Padahal mulanya dia hanya merintis dengan memasukkannya ke warung-warung.
Jayusman tidak hanya berhasil dalam usaha kecilnya tetapi juga telah menciptakan lapangan pekerjaan buat orang lain. Kini dia telah memiliki karyawan sebanyak lima orang di tempat produksi dan 12 orang di Cabang Rajawali.
Dengan usahanya itu dia bisa menghasilkan omzet minimal Rp50 juta per bulannya dan pendapatan bersih sekitar Rp10-12 juta per bulan. Bahkan dia sudah bisa menggaji pekerjanya senilai Rp2.500.000 per bulan untuk pekerja lama.
Permintaan tidak hanya datang dari dalam kota Pekanbaru, tetapi juga dari luar daerah seperti Papua, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan yang lainnya. "Kita akan kebanjiran permintaan saat mau puasa, natal, lebaran dan liburan," katanya.
Menurut dia, usaha keripik dan kue miliknya juga sudah dilirik oleh pengusaha Singapura dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga pernah mendatanginya buat pengurusan ekspor barangnya. Namun dia mengaku belum sanggup memenuhi permintaan yang jumlahnya terlalu besar.
Dikatakannya, bahan-bahan untuk keripik selain dari Kulim juga didatangkan dari Provinsi Sumatera Barat. Jenis-jenis bahan yang diolah menjadi keripik dan makanan diantaranya keripik singkong, keripik talas, keripik kentang, ubi rambat, peyek kacang, peyek ikan, rendang telor, sanjai, ganepo, kerupuk opak, steak keju dan steak kentang. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016