Medan, 27/2 (Antara) - Manajemen PT Toba Pulp Lestari Tbk mengembangkan bibit tanaman kemenyan atau haminjon (styrax benzoin) untuk diberikan kepada masyarakat dan ditanam di areal konsesi hutan tanaman industri di Sumatera Utara.
"Pengembangan bibit, pemberian ke masyarakat dan penanaman haminjon di HTI (hutan tanaman industri) konsensi Toba Pulp itu merupakan salah satu bukti komitmen perusahaan dengan lingkungan dan masyarakat," kata Manager Regional II Toba Pulp Simon Sidabukke di Medan, Sabtu.
Didampingi Humas Tobapulp di Porsea, Juliandri Hutabarat, Simon menyebutkan pembagian bibit haminjon kepada masyarakat merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan bidang lingkungan.
Menurut Simon, Toba Pulp sudah mengembangkan indukan bibit haminjon sebanyak 3.000 per bulan dan diharapkan bisa mencapai 5.000 bibit.
"Diharapkan bibit yang diberikan memberi nilai tambah atau pendapatan kepada masyarakat. Apalagi kualitas bibitnya dipastikan lebih baik karena dikembangkan dengan sistim klon," katanya.
Toba Pulp semakin merasa penting mengembangkan bibit kemenyan itu karena komoditas tersebut juga diinformasikan merupakan salah satu produk ekspor Sumut.
Menurut dia, selain kemenyan, Toba Pulp juga mengembangkan beberapa jenis tanaman langka seperti bibit jeruk nipis (citrus aurantifolia) dan andaliman (zanthoxylum acanthopodium).
Sekretaris Tim Pengawas Independen Tobapulp Hasundungan Butar-butar mendukung kebijakan perusahaan itu menjaga dan mengembangkan tanaman kemenyan .
Hasil pantauan, kata dia, wilayah konsesi HTI Toba Pulp yang memiliki haminjon antara lain di kawasan sektor Aek Nauli, Tele dan Humbang Hasundutan.
Dengan kebijakan Toba Pulp itu diharapkan bisa semakin mendorong perekonomian petani dan daerah itu mengingat selama ini haminjon juga menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat petani di sekitar kawasan areal konsesi HTI.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Pengembangan bibit, pemberian ke masyarakat dan penanaman haminjon di HTI (hutan tanaman industri) konsensi Toba Pulp itu merupakan salah satu bukti komitmen perusahaan dengan lingkungan dan masyarakat," kata Manager Regional II Toba Pulp Simon Sidabukke di Medan, Sabtu.
Didampingi Humas Tobapulp di Porsea, Juliandri Hutabarat, Simon menyebutkan pembagian bibit haminjon kepada masyarakat merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan bidang lingkungan.
Menurut Simon, Toba Pulp sudah mengembangkan indukan bibit haminjon sebanyak 3.000 per bulan dan diharapkan bisa mencapai 5.000 bibit.
"Diharapkan bibit yang diberikan memberi nilai tambah atau pendapatan kepada masyarakat. Apalagi kualitas bibitnya dipastikan lebih baik karena dikembangkan dengan sistim klon," katanya.
Toba Pulp semakin merasa penting mengembangkan bibit kemenyan itu karena komoditas tersebut juga diinformasikan merupakan salah satu produk ekspor Sumut.
Menurut dia, selain kemenyan, Toba Pulp juga mengembangkan beberapa jenis tanaman langka seperti bibit jeruk nipis (citrus aurantifolia) dan andaliman (zanthoxylum acanthopodium).
Sekretaris Tim Pengawas Independen Tobapulp Hasundungan Butar-butar mendukung kebijakan perusahaan itu menjaga dan mengembangkan tanaman kemenyan .
Hasil pantauan, kata dia, wilayah konsesi HTI Toba Pulp yang memiliki haminjon antara lain di kawasan sektor Aek Nauli, Tele dan Humbang Hasundutan.
Dengan kebijakan Toba Pulp itu diharapkan bisa semakin mendorong perekonomian petani dan daerah itu mengingat selama ini haminjon juga menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat petani di sekitar kawasan areal konsesi HTI.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016