Medan, 22/2 (Antara) - Atlet loncat indah andalan Sumatera Utara, Akil Muhammad, saat ini masih fokus latihan di Ragunan Jakarta, sebagai persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.

"Saya saat ini tetap fokus latihan di Ragunan bersama pelatih Eko Setiawan, kalau April nanti baru latihan di daerah. Karena UN selesainya bulan April nanti, jadi setelah itu saya bisa fokus latihan sampai PON nanti," katanya di Medan, Senin.

Ia mengatakan untuk mewujudkan visi meraih medali di PON nanti, ia terus menjalani latihan serius.

Sejumlah materi seperti latihan fisik, mental, visualisasi gerakan hingga teknik loncatan baru, terus diasah di nomor menara 5 meter dan papan 3 meter yang merupakan nomor spesialisasinya di PON nanti.

"Di Ragunan saya Latihan 12 kali seminggu pagi dan sore. Fisik, dan teknik loncatan harus berbeda dari sebelumnya. Saya terus bereksperimen untuk membentuk teknik loncatan yang berbeda dengan kesulitan yang tinggi. Kalau loncatan sulit, nilai dari juri pasti juga tinggi," katanya.

Pelatih loncat indah Sumut, Ipong, mengatakan, saat ini Akil masih mengikuti program latihan di Ragunan, Jakarta.

"Akil mulai tc sejak Januari atau usai Pra PON di Ragunan. Insya Allah, usai UN atau kira-kira April nanti, ia kembali ke daerah untuk menjalani pelatda hingga September nanti," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pada Pra PON lalu, Akil mampu lolos limit PON sekaligus berada di peringkat 4 besar di nomor menara lima meter, sedangkan untuk nomor papan 3 meter sebenarnya ia tidak mampu lolos.

"Dia hanya lolos di nomor menara. Tapi pemain yang lolos PON bisa memilih dua nomor yang dipertandingkan," katanya.

Sementara ditanya saingan terberat Akil di PON nanti, menurut dia Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan adalah lawat yang cukup berat apalagi banyak dihuni oleh pemain pelatnas.

"Pada PON tahun ini, kami sebenarnya tidak targetkan medali muluk-muluk. Kita sudah mulai bina kembali atlet muda loncat indah yang akan kita persiapkan pada PON 2020 di Papua," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016