Medan, 14/2 (Antara) - Bank Indonesia memperkirakan permintaan domestik dan investasi akan menjadi pendorong utama perekonomian Sumatera Utara pada 2016.


"Konsumsi rumah tangga akan tetap kuat dan membaik sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat dan itu akan mendorong perekonomian Sumut 2016," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)Difi A Johansyah di Medan, Minggu.


BI optimistis terjadi perbaikan ekonomi pada 2016 menyusul peningkatan pembangunan infrastruktur dan stimulus yang dilakukan pemerintah.


Stimulus pada perekonomian dan kebijakan BI untuk menjaga stabilitas makroekonomi, misalnya, kata Difi, diharapkan dapat memberikan ruang bagi momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun ini.


Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi tahun ini juga sudah terlihat dari perekonomian Sumut di triwulan IV 2015 yang tercatat sebesar 5,32 persen secara year on year (YoY).


Pertumbuhan itu meningkat signifikan dari triwulan sebelumnya yang masih sebesar 5,08 persen (YoY).


Perkembangan tersebut, kata dia, menunjukkan tren perbaikan ekonomi meski diindikasikan belum kuat.


"BI berharap belanja pemerintah dapat direalisasikan pada waktunya dan gejolak politik dapat lebih stabil sehingga semakin mendukung perbaikan ekonomi Sumut," katanya.


Pada 2015, ujar dia, belanja pemerintah yang diharapkan menjadi pendorong ekonomi memang belum seperti yang diharapkan karena terjadi keterlambatan pengucuran dana dan pembangunan proyek.


Pada triwulan IV 2015 konsumsi pemerintah hanya tumbuh 1,39 persen (YoY) dari 3,05 persen (YoY) pada triwulan sebelumnya.


"Syukur ada pelaksanaan pilkada serentak sehingga ada peningkatan pertumbuhan konsumsi lembaga nonprofit pada 2015," ujarnya. ***3***


(T.E016/B/N002/N002) 14-02-2016 11:40:06

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016