Medan, 11/1 (Antara) - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Medan diminta untuk memanfaatkan Pasar Bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN untuk lebih memperluas pemasaran sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih dikenal mancanegara.
"Pelaku UMKM harus jeli melihat pasar dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan MEA sebagai batu loncatan untuk kesuksesan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Arjuna Sembiring di Medan, Senin.
MEA merupakan integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara di Asia Tenggara yang tujuannya untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN.
Seluruh negara anggota ASEAN seperti Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam, telah menyepakati perjanjian itu.
Dalam menghadapi persaingan yang teramat ketat selama MEA itu, negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang trampil, cerdas, dan kompetitif.
Sementara ditanya kesiapan UMKM Kota Medan sendiri dalam menghadapi MEA, menurut dia, secara umum sudah siap namun tentunya ada juga yang hanya menunggu perkembangan pasar.
Meski demikian, pihaknya terus mendorong dan melakukan pendampingan agar UMKM tersebut benar-benar siap menghadapi MEA diantaranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar Sumber Daya Manusia (SDM)-nya mampu terus menghasilkan produk inovatif.
"Kita juga berupaya melakukan pendekatan ke perbankan demi memudahkan UMKM dalam mendapatkan pinjaman modal untuk lebih mengembangkan usahanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Pelaku UMKM harus jeli melihat pasar dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan MEA sebagai batu loncatan untuk kesuksesan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Arjuna Sembiring di Medan, Senin.
MEA merupakan integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara di Asia Tenggara yang tujuannya untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN.
Seluruh negara anggota ASEAN seperti Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam, telah menyepakati perjanjian itu.
Dalam menghadapi persaingan yang teramat ketat selama MEA itu, negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang trampil, cerdas, dan kompetitif.
Sementara ditanya kesiapan UMKM Kota Medan sendiri dalam menghadapi MEA, menurut dia, secara umum sudah siap namun tentunya ada juga yang hanya menunggu perkembangan pasar.
Meski demikian, pihaknya terus mendorong dan melakukan pendampingan agar UMKM tersebut benar-benar siap menghadapi MEA diantaranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar Sumber Daya Manusia (SDM)-nya mampu terus menghasilkan produk inovatif.
"Kita juga berupaya melakukan pendekatan ke perbankan demi memudahkan UMKM dalam mendapatkan pinjaman modal untuk lebih mengembangkan usahanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016