Tanjunggading, 6/1 (Antarasumut) - PS Tebing Tinggi memang sensasional. Baru pertama kali tampil di Piala Inalum 2016, mereka langsung memboyong trofi bergengsi itu ke kota Lemang.  

“Alhamdulillah kami berhasil menjadi juara meski baru pertama kali tampil. Ini berkat motivasi anak-anak yang meningkat sejak kemenangan di pertandingan pertama. Meskipun kami hari ini tidak bermain seperti biasanya karena memang kehilangan tiga pemain pilar,” kata Pelatih Tebing Tinggi, Jamal Makmur.

Apalagi Tebing juga termotivasi dengan hadirnya pihak KONI Tebingtinggi dan PSSI Tebing Tinggi. “Pastinya kami sangat bangga sekali. Apalagi pemain kami pas-pasan karena akumulasi. Tapi anak-anak sangat bersemangat sekali,” kata Ketua Askot PSSI Tebing Tinggi, Bunlak.

Laga final yang dipadati ribuan penonton itu berlangsung ketat sejak awal. PSKTP mengandalkan trio Samuel Sitanggang, Misliandi dan Safri Koto di depan didukung Faisal Azmi.

Mereka kehilangan Heri Irwansyah karena akumulasi kartu. Di kubu lawan, Tebing Tinggi tampil tanpa tiga pilarnya, Doddy, Sahrum dan Rizki.

Kedua tim tampak hati-hati dalam menyerang. Mereka tak mau kecolongan pada laga yang menentukan ini. Tak banyak peluang yang tercipta di paruh pertama. Bahkan sampai 20 menit awal baru dua percobaan yang dilakukan.

Dua percobaan dari PSKTP lewat tendangan bebas Safaruddin pada menit ke-10 ditangkap kiper, Yoki Ramadan dan sementara umpan tendangan bebas Faisal terlalu deras untuk disambar bek lawan. Begitu juga dengan tendangan bebas dari Dwi Azhari, Tebing Tinggi yang melenceng.

Berikutnya PSKTP lebih agresif. Pada menit ke-28, tandukan Samuel melenceng. Dua menit kemudian tendangan bebas Safri Koto masih mampu diblok kiper Tebing Tinggi, Yoki Ramadhan.

Sementara Tebing Tinggi tak banyak mengancam gawang Dede Pranata. Ridwan praktis bekerja sendirian menyusur dari sayap kiri. Namun pergerakannya bisa dibaca bek-bek PSKTP dikoordinir duet Husnul dan Mahadi Rais. Peluang terbaik didapatkan PSKTP pada menit ke-43 lewat Misliandi. Tinggal berhadapan dengan kiper, Misliandi coba mencungkil bola, namun terlalu kuat hingga melambung. Tanpa gol di babak pertama.

Di paruh kedua PSKTP melanjutkan agresivitasnya. Pada menit ke-50, Misliandi lagi-lagi mendapatkan peluang di depan gawang. Namun tendangannya ditepis Yoki Ramadan. Enam menit berselang top skor dua tahun lalu itu lagi-lagi mengancam lewat tendangan kaki kanan yang melenceng tipis di sisi kanan gawang lawan.

Sementara anak-anak Tebing Tinggi benar-benar kesulitan untuk masuk ke area PSKTP. Serangan mereka kerap terhenti di lapangan tengah. Para pemain PSKTP benar-benar berhasil mematikan agresivitas Tebing Tinggi. Hanya saja mereka gagal mencetak gol hingga akhir laga. Skor tanpa gol membuat laga harus dilanjutkan lewat adu penalti.

Tebing Tinggi sempat khawatir karena harus kehilangan Yoki Ramadan yang ditarik keluar karena cedera. Dia digantikan Syah Idris. Namn ternyata Idris punya keberuntungan lebih.

Pada adu penalti, empat eksekutor PS Tebing Tinggi Ridwan, Masdian, Dodi Azhar dan Dwi Azhari sukses menunaikan tugasnya. Sementara PSKTP hanya Safri Koto yang sukses melakukan eksekusi.

Sedangkan dua eksekutor lainnya Faisal Azmi dan Misliandi tendangannya melambung. Ini merupakan kedua kali beruntun PSKTP gagal juara karena kalah adu penalti di final.

“Ya lagi-lagi kami harus kalah adu penalti seperti tahun lalu. Tapi kami gagal lagi dan saya pikir ini hanya faktor keberuntungan. Anak-anak sudah berusaha keras. Tanpa Heri Irwansyah yang akumulasi memang sedikit berpengaruh di lini tengah. Selain itu memang lawan bermain bagus pertahanannya,” kata Manajer PSKTP, Djaya Tarigan.

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016