Lubukpakam, Sumut, 25/11 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, terus berupaya menekan angka buta aksara di daerah itu dalam upaya mewujudkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
"Diantaranya dengan memperluas jangkauan pendidikan. Atas berbagai upaya tersebut Deliserdang berhasil menekan angka buta aksara menjadi 0,2 persen," kata Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars di Lubukpakam, Rabu.
Ia mengatakan, pemberantasan buta aksara di daerah itu dilakukan tanpa henti sehingga membuahkan hasil yang sangat menggembirakan.
Salah satu indikasi keberhasilan tersebut dengan diterimanya penghargaan dari pemerintah pusat berupa "Anugerah Aksara Madya" atas keberhasilan menekan angka buta aksara menjadi 0,2 persen.
Menurut dia, masalah pendidikan merupakan salah satu sektor yang secara terus menerus menjadi skala prioritas, tidak saja bagi bangsa Indonesia, namun juga bangsa bangsa lain di dunia.
Karena kekayaan alam yang melimpah tidak akan menjadi ukuran utama bagi kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa tanpa didukung adanya kualitas sumber daya manusia yang dilahirkan melalui jalur pendidikan baik formal mau pun informal.
Upaya pengembangan pendidikan secara menyeluruh membutuhkan adanya kesungguhan mendukung terjadinya proses kegiatan belajar mengajar dan transformasi ilmu pengetahuan kepada semua peserta didik.
Termasuk dalam upaya melakukan pemberantasan buta aksara, juga pendidikan bagi semua anak bangsa yang harus dilakukan tanpa henti.
"Karena pendidikan akan membuka cakrawala baru untuk melangkah ke arah masa depan yang cerah dan gemilang," katanya. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Diantaranya dengan memperluas jangkauan pendidikan. Atas berbagai upaya tersebut Deliserdang berhasil menekan angka buta aksara menjadi 0,2 persen," kata Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars di Lubukpakam, Rabu.
Ia mengatakan, pemberantasan buta aksara di daerah itu dilakukan tanpa henti sehingga membuahkan hasil yang sangat menggembirakan.
Salah satu indikasi keberhasilan tersebut dengan diterimanya penghargaan dari pemerintah pusat berupa "Anugerah Aksara Madya" atas keberhasilan menekan angka buta aksara menjadi 0,2 persen.
Menurut dia, masalah pendidikan merupakan salah satu sektor yang secara terus menerus menjadi skala prioritas, tidak saja bagi bangsa Indonesia, namun juga bangsa bangsa lain di dunia.
Karena kekayaan alam yang melimpah tidak akan menjadi ukuran utama bagi kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa tanpa didukung adanya kualitas sumber daya manusia yang dilahirkan melalui jalur pendidikan baik formal mau pun informal.
Upaya pengembangan pendidikan secara menyeluruh membutuhkan adanya kesungguhan mendukung terjadinya proses kegiatan belajar mengajar dan transformasi ilmu pengetahuan kepada semua peserta didik.
Termasuk dalam upaya melakukan pemberantasan buta aksara, juga pendidikan bagi semua anak bangsa yang harus dilakukan tanpa henti.
"Karena pendidikan akan membuka cakrawala baru untuk melangkah ke arah masa depan yang cerah dan gemilang," katanya. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015