Medan, 22/10 (Antara) - Konflik internal yang berlanjut hingga tingkat pengadilan tidak mengurangi keseriusan Partai Golkar Sumatera Utara untuk memenangkan calon yang didukung dalam pilkada.

Dalam syukuran HUT Partai Golkar ke-51 di Medan, Kamis, Ketua DPD Partai Golkar Sumut hasil Munas Bali Ajib Shah mengatakan, dalam pilkada di 23 kabupaten/kota, pihaknya menjadi parpol pengusung untuk pilkada di 10 daerah.

Ke-10 daerah itu adalah Kota Medan, Sibolga, Gunung Sitoli, Kabupaten Mandailing Natal, Nias Selatan, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, dan Tapanuli Selatan.

Sedangkan 13 daerah lain, Partai Golkar hanya menjadi pendukung karena adanya kendala dalam keikutsertaan dalam pendaftaran di KPU.

Ke-13 daerah itu adalah Kota Binjai, Pematang Siantar, Tanjungbalai, Kabupaten Serdang Bedagai, Toba Samosir, Asahan, Labuhan Batu, Pakpak Bharat, Simalungun, Karo, Nias, Nias Barat, dan Nias Utara.

Meski tidak berstatus sebagai parpol pengusung di KPU, tetapi Partai Golkar tetap mengerahkan seluruh kemampuan dalam memenangkan pasangan calon yang didukung.

"Mereka tetap didukung kalau kita yakin menang dan membawa kebaikan bagi masyarakat," katanya.

Partai Golkar telah menyiapkan cara dan strategi tersendiri untuk memenangkan pasangan calon yang didukung dalam pilkada di 23 kabupaten/kota tersebut.

"Namun caranya pasti tidak berkaitan dengan money politic yang menciderai demokrasi," ujar Ajib.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Sumut Irham Buana Nasution mengatakan, Partai Golkar kemungkinan akan menjadi parpol pengusung dalam pilkada di Kota Pematang Siantar berdasarkan rekomendasi dari Bawaslu dan Panwaslih. ***2***


Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015