Medan, 18/10 (Antara) - Bank Indonesia terus berupaya mendorong peningkatan produksi bawang merah di Sumatera Utara untuk meningkatkan produksi sekaligus menekan inflasi di provisni itu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Difi A Johansyah di Medan, Minggu, mengatakan bantuan peningkatan produksi bawang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

Bantuan dilakukan bekerja sama dengan petani itu dilakukan di Medan dan beberapa daerah lain termasuk di Karo yang masih dilanda erupsi Gunung Sinabung.

BI memberikan bantuan berupa bibit, pupuk dan pendampingan bagi petani bawang.

"Belum lama ini misalnya, bantuan diberikan ke petani bawang di Desa Batu Karang Kecamatan Sipayung, Karo," katanya.

Diharapkan bibit dengan 3 varietas yaitu maja, bima dan bauzi bisa dikembangkan menjadi bibit dan untuk kemudian menjadi tanaman bawang di Karo.

"Dengan bibit bermutu diharapkan produksi bawang merah di Karo semakin banyak dan bisa mengisi kebutuhan pasar di Medan dan sekitarnya," katanya.

Dengan banyaknya produk di pasar, maka lonjakan harga jual bisa ditekan dan otomatis menghambat laju inflasi.

Ketua Kelompok Tani Tebing Latersia, Karo, Rudi Tarigan mengatakan, bantuan bibit yang diberikan BI akan akan sangat membantu petani.

"Nantinya bibit bawang itu akan dikembangkan dan di jual ke petani sehingga masyarakat tidak tergantung dengan bibit bawang dari daerah lain dengan harga yang mahal pula," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengatakan, bawang merah kerap menjadi penyumbang inflasi di Sumut.

Langkah BI yang terus membantu petani baik di Medan, Karo dan beberapa daerah lain diharapkan bisa mendorong produksi dan ketersedian bawang di pasar yang otomatis mengurangi laju inflasi.***3***


Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015