Tanjungbalai, Sumut, 1/9 (Antara) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungbalai, menggelar rapat koordinasi bersama Bank Indonesia Cabang Sumatera Utara, bertujuan menekan inflasi di daerah setempat, Selasa.

Rapat diikuti Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepala Perwakilan Pematang Siantar Elly Tjan, Asiten II ABD Hayi, Kabag Pereknomian Darul Yana, Plt Kepala Disperindag Rumondang, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelauatan, serta Dinas Pertanian dan Peternakan dijajaran Pemkot Tanjungbalai.

Elly Tjan mengatakan, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, sumber tekanan inflasi Indonesia tidak hanya berasal dari sisi permintaan yang dapat dikelola oleh Bank Indonesia.

Menurut dia, karakteristik inflasi di Indonesia masih cenderung bergejolak yang dipengaruhi oleh sisi suplai (sisi penawaran) bedasarkan pasar global di dunia internasional.

Penyebab lain terjadinya inflasi di Indonesia dan terus melemahnya nilai rupiah terhdap US dolar karena minimnya serapan anggaran belanja negara oleh para pemangku kebijakan untuk melaksanakan program dan kebijakan pemerintah.

"Padahal, jika dilaksanakan sesuai Standart Operasional (SOP), masing-masing pemangku kebijakan tidak perlu khawatir tersandung hukum," katanya.

Dia berharap, inflasi yang terjadi bisa segera diatasi, sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial ditengah-tengah masyakat.

Langkah konkrit yang perlu dilakukan adalah pemantauan dan identifikasi tekanan inflasi serta penyusunan rekomendasi mengenai langkah-langkah pengendalian tekanan inflasi.

Salah satu caranya adalah melakukan asesmen dan menyusun rekomendasi kebijakan stabilisasi harga pangan dalam konteks implementasi Undang-Undang No.18/2012 tentang Pangan, katanya.***4***(KR.YWK)








Pewarta: Oleh Yan Aswika

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015