Medan, 24/6 (Antara) - Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara menyiapkan uang sebesar Rp4,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Jumlah itu naik dari tahun lalu yang masih Rp3,75 triliun. Pelayanan penukaran uang pecahan kecil/besar baru akan dilakukan mulai 1 Juli hingga 14 Juli 2015," kata Kepala Kantor BI Perwakilan Sumut Difi A Johansyah di Medan, Rabu.

Selain menyiapkannya di bank-bank, uang itu juga disiapkan di mobil kas keliling dan tempat layanan penukaran uang pecahan kecil untuk masyarakat di Lapangan Merdeka Medan.

"Animo masyarakat menukaran uang pecahan kecil/besar tahun ini diyakini masih tetap tinggi karena tradisi memberi dengan uang baru khususnya kepada anak-anak masih terus berlangsung di tengah masyarakat," katanya.

Dia menjelaskan untuk bank yang membuka loket penukaran uang pecahan kecil, saat ini baru ada 13 bank.

Bank tersebut masing-masing Mandiri, BNI, BRI syariah, BTN, Bukopin, Ekonomi, OCBC NISP, MNC Bank, Permata, Mega, BPD Sumut dan BCA.

Sementara loket penukaran dari card to cash ada 9 bank, mulai BCA, BII, BNI, BRI, Mandiri, Mestika, Permata, CIMB Niaga dan Danamon.

Sedangkan mobil kas keliling penukaran uang juga dilakukan di hampir semua pasar tradisional mulai Petisah, Halat dan Pusat Pasar Medan.

Mobil kas keliling juga akan berada di sejumlah kantor instansi antara lain TVRI, kantor gubernur, wali kota Medan dan DPR.

"BI siap melayani penukaran uang sesuai permintaan dengan perkiraan kebutuhan ada sekitar Rp4,2 triliun," kata Difi.

Dia menjelaskan untuk mempermudah pelayanan penukaran khususnya di loket Lapangan Merdeka, BI mempersiapkan paket penukaran sebesar Rp3,7 juta.

Jumlah sebesar itu terdiri dari uang pecahan Rp20.000 sebesar Rp2 juta, Rp10.000 senilai Rp1 juta, Rp5.000 dan Rp2.000 masing-masing sejumlah Rp500.000 dan Rp200.000.

Pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo menyebutkan kesulitan ekonomi dewasa ini tidak menurunkan kebiasaan masyarakat untuk berbagi di Idul Fitri sehingga penukaran uang pecahan kecil dan baru itu masih akan tetap diminati.

Masyarakat juga akan tetap konsumtif di Ramadhan ini karena memang sulit mengubah kebiasaan membeli banyak barang baru mulai baju dan lainnya.

Kondisi-kondisi itulah yang membuat inflasi bergerak naik di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.***3***
(T.E016/B/A. Salim/A. Salim)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015