Balige, Sumut, 21/6 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Toba Samosir berkomitmen untuk mencegah terjadinya gejolak harga kebutuhan sembilan bahan pokok dengan melakukan pemantauan pada sejumlah pasar tradisional di daerah setempat, khususnya selama bulan suci Ramadhan 2015.

"Kami akan terus melakukan pemantauan harga agar tidak sampai bergejolak, terutama selama bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Pemkab Toba Samosir Marsarasi Simanjuntak di Balige, Minggu.

Memang, hingga saat ini belum terlihat adanya kenaikan harga yang cukup signifikan di kabupaten yang terletak di pinggir Danau Toba itu jika dibandingkan kondisi sebelum pelaksanaan ibadah puasa.

Namun, setiap memasuki bulan suci Ramadhan gejolak, kenaikan harga biasanya sering terjadi dan agak sulit dihindari.

Menurut mantan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Toba Samosir itu, salah satu penyebabnya diduga karena meningkatnya permintaan yang tidak diimbangi pasokan yang mencukupi.

Berdasarkan pantauan petugas yang melakukan monitoring pada beberapa pasar tradisional dan pusat-pusat perbelanjaan, kenaikan harga saat ini hanya terjadi pada sejumlah komoditas tertentu, seperti daging, telur ayam, dan ayam potong.

"Kenaikan harga dari beberapa komoditi tertentu dimaksud, dinilai masih wajar karena masih di bawah lima persen, sehingga konsumen tidak perlu merasa risau," katanya.
Di samping monitoring untuk mencegah kenaikan harga, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi setempat bersama aparat Polres Toba Samosir serta sejumlah instansi terkait lainnya, secara rutin melakukan pengawasan terhadap peredaran penjualan makanan dan minuman kedaluarsa di wilayah tersebut.

Menurut dia, razia yang digelar itu untuk mengawasi harga dan memastikan tidak beredarnya makanan yang tidak sesuai standar kesehatan pada sejumlah pasar tradisional dan pusat-pusat perbelanjaan.

"Kami ingin menciptakan ketenangan bagi warga selama menjalankan ibadah Ramadhan dengan menjamin harga sembako yang tetap stabil serta tidak beredarnya makanan dan minuman yang tidak sesuai standar kesehatan," katanya. ***4***
(T.KR-HIN/B/I. Arfa/I. Arfa) 21-06-2015 11:4

Pewarta:   Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015